Quantcast
Channel: Pergi Dulu
Viewing all 891 articles
Browse latest View live

Azul Beach Club, Bali

$
0
0

Buat para penggemar beach club, pasti senang karena di Bali ada banyak banget pilihan beach club yang ga habis-habis. Bulan Desember 2016 lalu kami diundang untuk mencicipi sebuah beach club yang baru beberapa bulan sebelumnya berganti konsep dari sebuah restoran fine dining menjadi sebuah beach club. Simak review pengalaman kami menikmati sunset di Azul Beach Club, Bali.

Lokasi Azul Beach Club

Azul Beach Club ini berada di Jalan Padma, tepat di depan deretan panjang pantai yang menyambung dari Kuta, Legian, Double Six sampai Seminyak. Karena deretan pantai ini dikenal sebagai pantai sunset, maka secara otomatis Azul Beach Club juga sangat cocok sebagai tempat untuk menikmati sunset di Bali.Sunset Di Azul Beach Club Bali

Ada Apa Saja di Azul Beach Club?

Bangunan Azul Beach Club sendiri terdiri dari 3 lantai. Lantai pertama berupa restoran dengan nuansa bambu, lantai 2 merupakan lantai utama yang punya sunset pod, bar serta area kolam renang, sedangkan lantai paling atas merupakan private area yang bisa dibooking untuk acara khusus.Restoran Azul BaliYang bikin kami terbengong-bengong adalah interior Azul Beach Club yang cakep banget. Nuansa bambu, atap rumbia dan mural serta lantai berwarna biru membuat atmosfer tempat ini jadi sangat relaxing dan menyenangkan. Azul sendiri dalam bahasa Spanyol artinya ‘biru’, oleh karena itu tidak heran kalau mereka sengaja ingin menonjolkan nuansa warna biru.Nuansa Warna Biru Di Azul BaliAtap di masing-masing lantai sangat tinggi sehingga ruangan tidak terasa sesak dan di setiap sudutnya dipenuhi dengan dekorasi serta furnitur yang mempercantik ruangan. Kami di sana dari masih terang sampai setelah sunset dan menurt kami suasana di malam hari juga tidak kalah cantiknya. Begitu lampu-lampu dinyalakan, suasananya jadi mewah dan romantis.Suasana Azul Bali Di Malam Hari

Kolam Renang di Azul Beach Club

Belum lengkap kalau di beach club belum bicara tentang kolam renangnya. Suka infinity pool? Kalau begitu kamu pasti suka kolam renang di Azul Beach Club karena 3 sisi dari kolam renangnya dibuat bergaya infinity pool. Bahkan jacuzzi pool yang ada di tengah juga sengaja dibangun di atas platform yang lebih tinggi supaya punya view dengan angle yang luas dan tidak terhalang oleh kolam renang di depannya.Jacuzzi Di Azul BaliAda beberapa kursi santai di pinggir kolam dan kalau mau Pool Cabana (yang berkasur) bisa leyeh-leyeh di sana cuma dengan beli makanan/minuman seharga Rp250.000 (per cabana). Waktu kemarin kami di sana sih suasananya tidak crowded sama sekali, jadinya sangat santai, tidak perlu rebutan spot foto 😉Sunset Pod Azul Bali

Makanan dan Minuman di Azul Beach Club

Sebagaimana halnya beach club terkenal dengan cocktail drink-nya, kami sempat mencoba beberapa cocktailnya: Golden Colada dan Bali Bali. Racikannya rahasia tapi ga usah ditanya-tanya karena yang penting mantap banget — diracik oleh mixologist dari luar yang menggabungkan bahan-bahan lokal Bali dengan premium Rum menjadi berbagai jenis Tiki Cocktails.Tiki Bar Azul BaliAzul Beach Club ini merupakan Tiki Bar pertama di Bali yang memang sengaja bikin cocktail bergaya Tiki baik dari racikan maupun penyajian. Gelas-gelasnya custom-made khusus untuk menyesuaikan tema Tiki. Cocktailnya cukup keras, namun sangat enjoyable saat diminum.Tiki Cocktails Di Azul BaliMenjelang sunset, kami bergeser ke dalam sunset pod untuk menikmati pemandangan sunset yang terhampar di depan mata. Kalau melihat ke bawah memang pantai Kuta saat itu kondisinya sangat kotor karena sedang angin kencang yang mengakibatkan sampah terbawa ke pesisir pantai. Namun di luar itu sunset pod ini merupakan tempat yang paling tepat kalau mau menikmati sunset di Bali karena posisinya yang tidak terhalang bangunan apa-apa, langsung menghadap laut.Woodfire Pizza Di Azul BaliMakanan di sini tidak perlu diragukan lagi kualitasnya karena dihasilkan oleh Chef Arief Wicaksono, salah satu chef ternama di Bali. Kami sempat mencoba woodfire pizza dan slider yang terasa banget terbuat dari bahan-bahan berkualitas tinggi. Lengkap tersedia berbagai jenis menu mulai dari Sunday Brunch BBQ, Lunch, Dinner sampai Tapas.Prawn & Pork Slider Azul BaliSudah semakin penasaran dengan beach club yang satu ini? Segera ke sini dan jangan sampai ketinggalan tren nongkrong cantik di Azul Beach Club Bali.

Azul Bali
Jl. Padma No.2, Legian, Kuta
www.azulbali.com

Jam buka: setiap hari 07:00 – malam
Instagram: @azulbeachclub
Cocktail: Rp100.000 – 120.000++
Woodfire pizza: Rp110.000 – 130.000++

The post Azul Beach Club, Bali appeared first on Pergi Dulu.


Cuaca di Chiang Mai

$
0
0

Keputusan kapan mau ke Chiang Mai biasanya didasarkan pada faktor berikut: apakah bisa dapat tiket murah, apakah sedang ada festival seru atau apakah cuacanya menyenangkan. Pada umunya, cuaca di Chiang Mai cukup menyenangkan sepanjang tahun, tapi bagi beberapa orang musim cukup berpengaruh.

Kondisi cuaca di Chiang Mai cukup bisa diprediksi dengan adanya 3 musim utama.

Musim Hujan (Wet Season)

Yang pertama adalah musim hujan yang biasanya berlangsung dari bulan Mei sampai September. Musim hujan di Chiang Mai tidak jauh berbeda dengan musim hujan di Jawa, di mana biasanya hujan akan turun hampir setiap hari, tapi tidak non-stop sepanjang hari sehingga bisa merusak waktu kamu seharian dan tidak bisa ke mana-mana. Efek dari hujan ini akan menyejukkan udara di sekitarnya. Tapi kekurangan dari musim hujan ini adalah biasanya merupakan waktu yang paling lembap sepanjang tahun. Rata-rata suhu tiap harinya sekitar 34ºC.Musim Hujan Di Chiang Mai

Musim dingin (Cool Season)

Musim dingin di Chiang Mai berlangsung dari bulan November sampai Januari. Di siang hari suhunya masih bisa hangat sampai 30-an, tapi tidak terlalu lembap sehingga sangat menyenangkan kalau mau jalan-jalan keliling kota, khususnya di tempat yang teduh. Malam hari suhunya turun drastis sampai ke suhu yang diidentikkan dengan Bandung — sekitar 17ºC. Tidak selalu dingin sampai harus pakai baju tangan panjang sih, tapi buat yang merasa takut dingin bisa bawa light jacket untuk jalan-jalan di malam hari.Cantiknya Pemandangan Mekarnya Sakura Di Thailand

Musim Panas (Hot Season)

Musim panas di Chiang Mai ditandai dengan hari-hari panas yang suhunya seringkali menembus angka di atas 40ºC. Berpuncak sekitar bulan Maret & April, ini adalah waktu kunjungan yang harus kamu hindari. Terutama karena berjalan di bawah teriknya matahari bisa sangat melelahkan dan langitnya pun terlihat kusam karena kabut asap yang ditimbulkan oleh pembakaran lahan di area pertanian. Tapi di sisi lain ini waktu yang cukup bagus karena kamu pasti tidak akan kehujanan. Dan beda soal kalau memang sengaja ke Thailand untuk Festival Songkran yang waktunya selalu di puncak musim panas (pertengahan April). Pastikan saja bawa air minum kalau mau banyak jalan.Jadi, kapanpun kamu mengunjungi Chiang Mai, sebenarnya cuacanya akan selalu menyenangkan. Tidak ada hari-hari di mana liburanmu akan rusak akibat cuaca buruk.

The post Cuaca di Chiang Mai appeared first on Pergi Dulu.

Destinasi Luar Negeri yang Recommended untuk Solo Female Traveler

$
0
0

Kalau kemarin kami sudah membahas tentang Kelebihan dan Kekurangan Solo Female Traveling berdasarkan pengalaman 10 solo female traveler Indonesia, kali ini kami mau membahas pertanyaan lain yang juga sering ditanyakan khususnya oleh yang baru pertama kali mau mencoba solo female traveling. “Destinasi mana yang recommended untuk solo female traveler?”

Meskipun jawabannya tentu saja tidak mutlak karena setiap destinasi pasti memberikan pengalaman yang berbeda-beda bagi masing-masing individu, namun setidaknya daftar berikut ini bisa jadi gambaran buat para newbie, khususnya untuk destinasi luar negeri. Pose-pose ala model di sunflower field

1. Thailand

Destinasi favorit Ina (Pink Traveler) sejauh ini, karena tempatnya memiliki banyak hal yang dapat ditawarkan untuk solo female traveler. Pengelolaan pariwisata Thailand sudah bagus sehingga traveler tidak merasa kesulitan untuk menjelajahi Thailand dari selatan sampai ke utara. Makanan, transportasi dan akomodasi harganya murah dan terjangkau disamping itu masyarakatnya sudah sadar wisata sehingga traveler bisa traveling dalam jangka waktu yang lama di Thailand. Thailand juga aman untuk female solo traveler selama syarat dan ketentuannya dipatuhi ya. Memang ada beberapa scams di Thailand tapi masih bisa diantisipasi jika kita sudah searching cukup info sebelumnya.

2. Vietnam

Andika (Akid) bilang bahwa negara ini relatif jarang konflik, jadinya relatif lebih aman buat perempuan yang traveling sendirian. Banyak hal yang bisa dieksplor, nature, food, culture, people. Secara cost juga murah.Bulguksa Temple

3. Korea Selatan

Destinasi yang satu ini sepertinya sedang booming belakangan ini. Twelvi berpendapat Korea Selatan cukup recommended untuk solo female traveling karena surganya belanja — kalo lagi mendadak kesepian, yaudah mampir aja di toko terdekat. Selain itu makanannya juga enak-enak.

4. Jepang

Kadek Arini berpendapat bahwa Jepang bisa jadi pilihan destinasi solo female traveling. Alasannya, meskipun bahasa utama di sana bukan bahasa Inggris tapi masyarakat di sana sangat helpful sehingga kalau perlu bantuan tinggal tanya dan mereka akan berusaha keras membantu.Solo Female Traveler Indonesia Famega

5. Iran

Iran adalah negara dengan penduduk paling ramah versi Bijo. Dari semua negara yang pernah saya kunjungi saat solo traveling maupun group, hanya di Iran saya sering bertemu dengan orang baik dan diajak berkunjung ke rumah orang lokal, diajak nginep, dikasih makan dan diantar ke mana-mana. Sebelum berangkat ke Iran saya banyak dikasih nasehat, hati-hati ke Iran negaranya nggak aman, awas nanti ditangkep isis, awas kena rudal nyasar, awas dinikahin mut’ah (nikah kontrak). Kenyataannya sangat bertolak belakang, selama di Iran saya selalu ketemu orang baik dan merasa seperti ketemu keluarga jauh.

6. Turki

Meskipun banyak berita kurang baik belakangan ini, namun berdasarkan pengalaman pribadi, sebetulnya Turki negara yang sangat aman untuk dijelajahi. Winny juga setuju dan bilang bahwa penduduk Turki sangat ramah terhadap turis.Solo Traveling Di Turki

7. Nepal

Destinasi yang ini memang cukup menantang, tapi menurut Nuri yang pernah traveling di sini sendirian, tapi justru terbilang menarik karena di sana adalah tempat berkumpulnya banyak solo travaler jadi bisa menemukan partner jalan selama di sana.

8. New Zealand dan Australia

Mariza bilang kalau kamu punya budget yang lebih, New Zealand dan Australia bisa banget dijadiin destinasi untuk solo female traveling karena ga terlalu jauh dari Indonesia dan berdasarkan pengalaman dia sendiri, traveling di sana sendirian cukup mudah serta aman kok.Secara umum, beberapa dari mereka juga menyebutkan kalau ASEAN (negara-negara Asia Tenggara) pada dasarnya tidak mahal dan budayanya juga sangat ramah, seperti Indonesia. Ada juga yang bilang mungkin muka kita sebelas dua belas kali ya sehingga sering dianggap orang lokal. Jadinya negara-negara ASEAN cukup aman untuk dijadikan destinasi solo female traveling.

Sekian dulu rekomendasi Destinasi Luar Negeri yang Recommended untuk Solo Female Traveling berdasarkan pengalaman pribadi. Kalau ada yang mau nambahin, silakan sharing di kolom komentar beserta alasan / cerita pengalaman pribadinya ya, biar bisa sama-sama berbagi info 😉 Jangan lupa ikuti postingan seri Solo Female Traveling kami yang berikutnya!

The post Destinasi Luar Negeri yang Recommended untuk Solo Female Traveler appeared first on Pergi Dulu.

Traveling Ke Luar Negeri itu Mahal: Fakta atau Mitos?

$
0
0

Kami mau cerita tentang traveling ke luar negeri. Kami banyak sekali mendengar pendapat kalau kamu bisa traveling ke luar negeri itu artinya kamu orang kaya. Kalau dulu memang cuma orang kaya yang bisa jalan-jalan ke luar negeri. Tapi sekarang jaman sudah berubah. Bukan cuma orang kaya yang bisa traveling ke luar negeri. Koq bisa begitu?

Pertama-tama, keberadaan low cost airlines sekarang ini membuat air travel (jalan-jalan dengan pesawat terbang) bisa jadi dan bahkan lumayan sering lebih murah dibandingkan jalan-jalan naik kereta api ke Yogyakarta. Kalau lagi ada promo bagus, bisa dapat tiket pesawat terbang dari Jakarta ke Kuala Lumpur hanya seharga Rp150.000. Kalau sudah berhasil sampai ke Kuala Lumpur muncul pertanyaan “Bukankah Kuala Lumpur itu mahal?”Terbang Ke Kuala Lumpur MurahBerdasarkan pengalaman kami pribadi, kami berani bilang kalau Kuala Lumpur jauh lebih murah dari Jakarta kalau kamu membandingkan kamar hotel, makanan dan transportasi. Sebuah ranjang di dormitory bisa sangat murah di Kuala Lumpur. Kami pernah lihat ada yang harganya cuma Rp40.000 per malam. Kami bisa dengan mudah mendapatkan sebuah roti canai seharga 1.50 ringgit atau Rp4.500 bahkan kadang ada yang harganya cuma 1 ringgit atau Rp3.000. Itu cukup untuk sarapan. Bisa tambah lagi dengan beberapa makanan lain dan total harganya tidak akan lebih dari Rp10.000.Makanan Murah Di MalaysiaTransportasi di Kuala Lumpur murah dan sangat gampang. Naik monorail seharga 1-2 ringgit sangat mudah dan cepat dari satu tempat ke tempat lainnya. Kalau mau benar-benar berhemat bisa jalan kaki dari satu area ke area lainnya karena sebagian area jalan kaki di sana sangat nyaman dan bagus untuk pejalan kaki. Kami sering jalan kaki dari Chinatown ke Bukit Bintang kalau lagi santai.Chinatown Kualalumpur MurahJadi kalau dihitung dari biaya-biaya tersebut, kota seperti Kuala Lumpur bukanlah destinasi yang mahal untuk dikunjungi. Dan tahukah kamu? Ada banyak kota-kota lainnya di Asia yang juga semurah (atau bahkan lebih murah dari) Kuala Lumpur. Bangkok, Chiang Mai, Saigon, Phnom Penh, Manila, Vientiane, masih banyak lagi. Tinggal pilih yang penerbangannya murah dan langsung cus ke sana.Chiang Mai MurahSalah satu pengecualian adalah Singapore. Singapore termasuk dalam daftar kota termahal di dunia. Tapi jangan takut dulu. Kami sudah ke sana beberapa kali dan bahkan sudah membuat Panduan Wisata ke Singapore bagi yang ingin jalan-jalan ke Singapore dengan relatif murah. Dengan kata lain, Singapore memang lebih mahal dari Jakarta, tapi selalu ada jalan untuk menghemat saat traveling melalui pemilihan akomodasi dan makanan secara bijak!Singapore bisa murahJadi, apa inti dari artikel ini? Intinya adalah kamu harus ingat dan camkan baik-baik kalau traveling ke luar negeri itu tidak harus tunggu kamu jadi kaya. Kamu bisa dengan mudah jalan-jalan ke Kuala Lumpur selama 2 malam dan menghabiskan tidak sampai 1 juta rupiah untuk semuanya.

Ketika kamu memandang traveling dari perspektif yang berbeda, kamu mulai menyadari kalau kamu bisa jalan-jalan ke jauh lebih banyak tempat yang sebelumnya cuma kamu bayangkan dalam angan-angan saja. Karena alasan itu juga sampai sekarang kami sudah berhasil mengunjungi lebih dari 50 negara. Karena begitu kamu mulai menjalani traveling, kamu akan mengalami sendiri kalau traveling itu tidak selalu harus mahal.Apakah kamu punya cita-cita kepengin jalan-jalan ke luar negeri tapi takut karena merasa tidak punya cukup uang? Leave a comment and we’ll kasih semangat! 🙂

The post Traveling Ke Luar Negeri itu Mahal: Fakta atau Mitos? appeared first on Pergi Dulu.

Richmond Hotel Shinkansen-guchi, Nagoya – dekat stasiun kereta, sangat nyaman!

$
0
0

Pertama kalinya ke Jepang dan ini adalah hotel pertama yang kami inapi. Namanya Richmond Hotel Shinkansen-guchi dan kesan pertama kami…..it was awesome!

Kami menginap di hotel ini dalam rangka media trip yang kami jalani bersama JNTO dan Cathay Pacific mengunjungi Nagoya, Takayama, Shirakawa-Go dan Kanazawa. Karena ini adalah hotel pertama kami, maka kami sangat penasaran dengan standar hotel di Jepang.Kamar Di Richmond Hotel NagoyaHal pertama yang kami perhatikan, proses check-in sangat cepat, tidak sampai 5 menit dan kami sudah langsung bisa masuk kamar. Mereka cuma pinjam paspor untuk dicopy kemudian dikembalikan lagi. Bagi para tamu wanita, pihak hotel memberikan goodie bag khusus yang berisi produk-produk perawatan wajah dalam kemasan kecil. Yay!Goodie Bag Kosmetik Untuk Tamu WanitaSeperti yang sudah kami bayangkan mengenai hotel-hotel di Jepang, ukuran kamarnya agak kecil. Tapi kecil di sini bukan berarti ‘crappy’ (jelek). Ranjangnya dilapisi dengan selimut tebal empuk dan seprai yang lembut. TV layar besar ukuran lebih dari 43″ menempel di salah satu sisi dinding di depan ranjang.

Selain fasilitas standar seperti teko listrik, cangkir, teh/kopi, di sini juga disediakan charging adaptor untuk beberapa jenis gadget berbeda, 2 set piyama dan kamar mandi yang super cool. Terasa modern banget!Adaptor Untuk ChargingKamar mandinya meskipun kecil tapi ada bathtub dan sekaligus shower. Semprotannya kenceng dan airnya panas, pas banget karena sedang winter dan di luar dingin. Toiletnya sudah menggunakan panel otomatis dengan berbagai tombol.

Yang lumayan bikin kami kagum, kacanya ada sebagian yang tidak berembun meskipun seruangan kamar mandi berembun semua. Rupanya ada sebagian area kaca yang dipasangi heater di belakangnya supaya tidak berembun. Keren kan, biasanya kalo kamar mandi berembun kan ga bisa dipaka ngaca, yang ini ngaca jalan terus! 😉Kamar Mandi Di Richmond Hotel NagoyaSarapan pagi ada di restoran di lantai bawah dekat resepsionis. Penasaran juga sangan sarapan ala Jepang, rupanya banyak juga elemennya. Mulai dari nasi, kari, miso soup, omelet, gorengan, ikan bakar, salad, roti, sereal, dessert, buah, minuman panas, jus, semuanya serba ada. Kayaknya ga bakal muat juga kalo dicobain semuanya satu-satu.Sarapan Di Richmond Hotel NagoyaLokasi dari hotel ini sangat strategis buat kamu yang mau naik kereta karena jaraknya cuma 5 menit jalan kaki ke Nagoya train station, 2 menit jalan kaki ke minimart terdekat dan sekitar 2km dari pusat distrik utama Nagoya. Bahkan dari jendela kamar bisa langsung ngeliat shinkansen hilir mudik di stasiun.Richmond Hotel Shinkansen GuchiIni adalah hal yang harus kamu pertimbangkan saat kamu memilih penginapan di Nagoya. Apakah kamu mau dekat ke stasiun kereta api supaya tidak repot geret kopernya, atau mau dekat ke pusat kota supaya tidak perlu jalan jauh kalau mau sightseeing dan belanja.

Untuk hotel pertama kami di Jepang, Richmond Hotel Shinkansen-guchi sangat bagus! Dan menilai dari review-review yang kami baca, kebanyakan setuju dengan hal tersbeut.

Richmond Hotel Nagoya Shinkansen-guchi
2 Chome Kamejima, Nagoya
en.richmondhotel.jp
Double Room: Rp1.500.000 (kadang-kadang ada diskon besar — langsung booking kalau lebih murah dari harga segini)

Cek Harga di Agoda   Cek Harga di Booking.com

The post Richmond Hotel Shinkansen-guchi, Nagoya – dekat stasiun kereta, sangat nyaman! appeared first on Pergi Dulu.

Tips Untuk yang Baru Pertama Kali Mau Solo Female Traveling

$
0
0

Setiap kali mau mencoba hal yang baru, wajar kalau kita deg-degan, khawatir atau was-was. Masih dalam rangka serial postingan tentang Solo Female Traveling alias perempuan yang jalan-jalan sendiri, kali ini kami mau berbagi tips buat yang baru pertama kali mau menjalani solo female traveling.

Narasumbernya masih sama, 10 female traveler sekaligus blogger yang sebelumnya berbagi pendapatnya tentang Kelebihan dan Kekurangan Solo Female Traveling dan Destinasi Luar Negeri yang Recommended untuk Solo Female Traveling. Silakan disimak apa kata mereka tentang tips untuk yang baru pertama kali mau solo female traveling.Tips Solo Traveling Bulan

1. Latihan dulu

Jangan takut untuk keluar dan jalan sendirian. Awalnya memang iseng dan kurang nyaman, tapi lama-lama pasti ketagihan deh. Coba latihan dulu jalan-jalan ke mall, ke restoran atau nonton di bioskop sendirian, nanti akan terbiasa kok. Jalan sendirian itu seru, kita bisa bertemu dengan teman baru di jalan dan mengasah kemampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, siapa tahu ketemu jodoh juga *ngarep* ~ Bijo

2. Be well prepared

Usahakan riset sedetail mungkin tentang tempat yang mau dituju. Dengan persiapan yang cukup, akan memberikan rasa aman dan mengurangi nervous buat yang pertama kali mau solo traveling. ~ Akid

3. More detail more excited

Aku biasanya cari info sedetail mungkin mengenai transportasi, spot-spot wisata, kuliner, rute, pedestrian walk, dsb. Detail. Bahkan kadang sampe ngecek di Google Street View biar dapet gambarannya. And it is fun to do! Makin excited dan happy sebelum berangkat. ~ Twelvi

4. Cari kenalan di tempat tujuan 

Bisa minta dikenalkan teman, bisa dari website travelling seperti Couchsurfing. CS tidak cuma dipakai untuk mencari host untuk menginap tapi juga bisa untuk mencari teman jalan. ~ Famega Tips Solo Traveling Nuri

5. Perlancar bahasa Inggris

At least untuk percakapan sehari-hari. Ini penting karena memang nggak bisa dipungkiri, bahasa Inggris ini udah jadi global language, yang akan ngebantu banget in case sesuatu terjadi dan kita butuh bantuan pihak berwajib/staff bandara/dsb. ~ Twelvi

6. Belajar sedikit bahasa lokal negara yang akan dikunjungi

Mempelajari bahasa lokal adalah bentuk respect kita terhadap tempat yang akan kita datangi. Anggep aja itu diri kita sendiri, sih. Kalo kita berpapasan sama turis dari negara lain yang mencoba menyapa dalam bahasa Indonesia, kita juga pasti akan lebih merasa dihargai dan jadi lebih mau buat nolongin, kan? ~ Twelvi

7. Jangan manja saat riset

Lakukan perencanaan yang matang sebelum solo traveling meliputi perkiraan biaya traveling, menyusun itenary, memilih transportasi dan akomodasi. Mulailah dengan searching informasi sebanyak-banyaknya, kalau sudah searching baru deh tanya-tanya hal yang penting tapi jarang ada infonya ke traveler lain, jangan dikit-dikit DM atau email travel blogger untuk minta itenary dan bertanya info yang sebenarnya banyak di google. Kalau mau jadi solo traveler nggak boleh manja harus bisa mandiri dimulai dari searching sendiri informasi.  ~ Ina

8. Make copies of all important documents

Aku biasanya foto/scan KTP, paspor, hotel booking, sampai boarding pass/tiket, lalu upload ke dropbox atau google drive kita. Supaya kalo terjadi apa-apa spt dompet/tas hilang, kita bisa ke pihak berwajib dan menunjukkan salinan digitalnya. ~ TwelviWaerebo

9. Socialize

Memperbanyak wawasan daerah yang dikunjungi serta bertemanlah dengan orang lokal. ~ Winny

10. Percaya aja sama insting kamu

Kamu pasti akan ketemu banyak orang yang baru dikenal. Jangan terlalu gampang percaya tapi jangan terlalu tertutup. Be open minded and don’t be afraid to try new things. ~ Mariza

11. Jaga barang penting

Paspor dan kartu atm disimpan di tempat aman. Jangan gabungin paspor, uang, atm di tempat yang sama. ~ Mariza

12. Don’t travel at night

Kalaupun mau naik bus malam antar kota, pastiin ga sampai di tujuan pas subuh. Always, travel during the day, if possible. ~ MarizaFoto Pink

13. Hindari scam dengan riset

Research about the place that you’ll be going. Gak harus research sampai mendalam, cukup cari tahu standard biaya hidup, kultur, dan apa aja yang bisa di temuin disana. Hal ini untuk menghindari scam (penipuan) yg biasanya menyerang orang asing. Dengan di bekali sedikit pengetahuan jadi kita akan tau setidaknya mana yang benar dan mana yang tidak dan tidak akan dibohongi. ~ Kadek Arini

14. Stay connected

Sering-sering kasih kabar ke orang rumah/teman tentang kegiatan/rencana kamu hari itu. ~Mariza

15. Stay positive

Good preparation is the key. Persiapkan mental, fisik, dan keuangan dengan baik. Jaga pikiran selalu positif namun tetap waspada. Jangan suka mengeluh. Banyak bersyukur dan tersenyum. Jangan punya niat buruk. On top of that, just enjoy the journey. ~ Bulan

16. Just go!

Kadang-kadang modal nekat itu penting, karena modal nekat bisa menjawab rasa penasaranmu selama ini untuk mengunjungi destinasi tersebut. ~ Nuri Tips Solo TravelingNah…gimana? Jadi makin semangat kan sekarang buat solo female traveling? Masih banyak kekhawatiran ini itu? Tunggu artikel-artikel kami selanjutnya yang akan membahas cara mengatasi kekhawatiran saat solo traveling dan juga cara meyakinkan orang tua agar tidak khawatir saat kamu solo traveling. Keep following us!

The post Tips Untuk yang Baru Pertama Kali Mau Solo Female Traveling appeared first on Pergi Dulu.

Best Western, Takayama, Japan – dekat stasiun kereta dan di pusat kota

$
0
0

Berlokasi hanya sekitar 100 meter dari Takayama Train Station, Hotel Best Western Takayama adalah salah satu hotel yang lokasinya paling strategis di Takayama karena dekat banget dengan stasiun kereta.

Proses check-in di Best Western Takayama sangat cepat, cuma dalam beberapa menit kami sudah bisa masuk kamar. Begitu masuk kamar kami langsung menyalakan pengatur suhu ruangan ke 25°C. Meskipun suhu di luar -5°C, namun di dalam kamar sangat hangat. Kalau kamu berkunjung ke Takayama saat musim dingin, pasti kamu akan sangat menghargai hotel yang kamarnya hangat!Ukuran kamarnya lumayan luas, seprai dan selimutnya lembut dan empuk. Seperti kamar hotel di Jepang pada umumnya, di sini juga disediakan piyama yang nyaman sekali dipakai. Di dalam kamar ada TV layar datar yang besar dan wifi-nya juga super ngebut.Di dalam kamar mandi ada banyak amenities yang bagus, showernya super kencang dan panas. Bisa pakai shower ataupun bathtub. Keramik dinding kamar mandinya putih mengkilat sehingga ruangan terlihat terang dan bersih. Pokoknya tingkat kebersihan di keseluruhan tempat ini sangat baik.Kamar Mandi Di Best Western TakayamaKami sempat makan 2 kali di restoran yang ada di hotel ini. Malam hari makan Hida beef steak yang super enak, sedangkan pagi-paginya sarapan buffet di restoran ini. Keduanya memuaskan. Staffnya juga sangat ramah dan perhatian terhadap para tamu.Sarapan buffet yang tersedia di Best Western Takayama ada banyak sekali pilihan mulai dari makanan khas daerah sana, salmon, pastries, bacon sampai crispy fried chicken. Tentunya tidak ketinggalan ada nasi putih dan miso soup. Piringnya ada 9 kotak, bikin saya jadi pengen ngisi masing-masing kotak dengan makanan berbeda. Haha…Breakfast Buffet Best Western TakayamaKarena dari hotel cuma tinggal jalan kaki sedikit ke belokan jalan, tidak perlu naik taksi kalau mau ke stasiun kereta. Dari hotel juga cuma jalan sedikit sudah ketemu 7-11. Kalau mau ke Takayama Old Town, cuma 750 meter dan bisa dijangkau dengan jalan kaki.

Kami sangat puas dengan Hotel Best Western Takayama ini dan sangat merekomendasikannya kalau kamu sedang cari hotel yang bagus di Takayama.

Best Western Takayama
6-6 Hanasato-Machi, Takayama
www.bestwestern.co.jp/english/takayama/reservation/
Room with Breakfast: Rp1.650.000

Cek Harga di Agoda   Cek Harga di Booking.com

The post Best Western, Takayama, Japan – dekat stasiun kereta dan di pusat kota appeared first on Pergi Dulu.

Pengalaman Naik Cathay Pacific Business Class

$
0
0

Bulan Februari 2017 yang lalu kami terbang dari Jakarta ke Nagoya lewat Hong Kong dan pulang dari Nagoya ke Bangkok lewat Hong Kong juga, dalam rangka Media Trip yang diadakan oleh JNTO bekerja sama dengan Cathay Pacific. Dari 4 penerbangan tersebut kami mendapatkan kesempatan berada di business class Cathay Pacific di 4 jenis pesawat yang berbeda.

Masing-masing pengalamannya sangat menyenangkan, namun karena jenis pesawatnya berbeda maka tentunya ada sedikit perbedaan dalam hal cabin & fasilitasnya. Kalau penasaran apa bedanya, silakan simak review kami berikut ini 😉

Rute penerbangan, tipe pesawat & lama penerbangan

Jakarta – Hong Kong (CX798) — Boeing 777-200 — 4 jam 45 menit

Hong Kong – Nagoya (CX 536) — Boeing 777-300ER — 3 jam 30 menit

Nagoya – Hong Kong (CX533) — A330-300 — 4 jam 45 menit

Hong Kong – Bangkok  (CX701) — A350-900 — 3 jam

Konfigurasi Tempat Duduk

Penerbangan leg pertama dari Jakarta ke Hong Kong kami menggunakan pesawat jenis Boeing 777-200 di mana konfigurasi tempat duduk di business class adalah 2-3-2 dan kursinya cuma bisa reclining tanpa bisa dibuat flat bed.Cathay Pacific Business Class Boeing 777 200Sedangkan untuk 3 penerbangan lainnya meskipun jenis pesawatnya berbeda-beda, namun konfigurasi tempat duduk di business class-nya sama, yakni 1-2-1 di mana masing-masing penumpang seolah-olah memiliki pod sendiri meskipun tidak sepenuhnya tertutup dan kursinya bisa dibuat flat bed sehingga bisa tidur dengan posisi lurus.Cathay Pacific Business Class A330

Boarding & Landing

Proses boarding di masing-masing airport baik di Jakarta, Hong Kong ataupun Nagoya sangat cepat dan lancar karena mereka memiliki jalur khusus bagi penumpang business class. Sebelum landing di Bangkok, kami diberikan ‘tiket’ khusus untuk jalur cepat imigrasi sehingga bisa menghemat waktu dibandingkan jalur biasa yang biasanya lebih panjang.

Staff di bagian ground handling sangat ramah dan juga sangat membantu. Mereka menjelaskan bahwa tempat duduk yang di tengah untuk 2 orang sudah fully-booked sehingga menawarkan apakah mau duduk berseberangan di satu baris atau depan belakang.Begitu boarding, flight attendant langsung sigap memberikan handuk hangat dan menawarkan welcome drink (PS: cobain deh Cathay Delight, warnanya hijau muda, non-alkoholik dan merupakan campuran kiwi dengan coconut cream dan daun mint. Segar banget!). Tidak lama kemudian kepala bagian business class menyapa satu-satu penumpang business class sambil memperkenalkan diri.

Makanan

Makanan di Cathay Pacific Business Class sudah kami duga, enak dan berlimpah. Kalau dibandingkan dengan kelas ekonomi, jelas lebih terasa mewah baik dari segi menu maupun penyajiannya.

Dari 4 penerbangan Cathay Pacific Business Class, makan siang atau makan malam selalu disajikan dengan 3 courses ditambah dengan free flow minuman.

Dalam penerbangan Jakarta-Hong Kong, nampan makanan diantar dan sudah diisi dengan makanan pembuka dan penutup, baru kemudian main menu akan diberikan sesuai dengan pilihan kamu.Makanan Di Business Class Cathay PacificDalam 3 penerbangan lainnya, makanan pembukanya sendiri sudah cukup besar dan hampir memenuhi satu nampan. Selesai makan makanan pembuka dan diambil piring kosongnya barulah diantar makanan utama dan terakhir dessert.Business Class Cathay PacificBeberapa makanan pembuka yang kami dapatkan di antaranya: potongan beri segar dengan sirup jahe, salad dengan poached prawn dan cold soba. Untuk makanan utama cukup beragam dari western style hingga Asian style. Thai Green Chicken Curry, Japanese Beef Curry, Braised Chicken, Braised Lamb Shoulder, dll. Untuk dessert berupa cheese cake, potongan keju, buah segar dan Haagen-Daaz ice cream.Makanan Business Class CPPorsi makanan yang disajikan di penerbangan business class ini bisa dibilang lebih dari cukup, karena sebenarnya cuma untuk refreshment, bukan full meal. Apalagi karena sebelumnya kami sudah makan juga di Cathay Pacific Business Lounge. Pokoknya, kalau naik Cathay Pacific business class tidak perlu takut kelaparan deh 😉

Tempat Duduk

Cathay Pacific Business Class dengan tipe pesawat Boeing 777-200 masih memiliki konfigurasi lama, yaitu 2-3-2. Kami waktu itu dapat seat di pinggir dekat jendela. Space untuk kaki sangat leluasa karena ada ‘lubang’ di bagian depan. Tidak bisa recline sampai flat, tapi setidaknya bisa bebas mundurin kursi tanpa mengganggu penumpang di belakang karena sudah ada fixed pod di sekeliling kursi.Business Class Boeing 777 200Untuk Cathay Pacific Business Class tipe pesawat Boeing 777-300 dan A330, konfigurasinya 1-2-1 dan lagi-lagi kami dapat seat di jendela. Space di sekelilingnya sangat luas, barang-barang bisa di simpan di pocket yang ada di samping, selain meja yang bisa dilipat juga ada meja di samping jendela. Tempat duduk bisa recline sampai lurus banget sehingga bisa posisi tidur rata.Bisa Flat Bed Di Cathay Business ClassBusiness Class tipe pesawat A350 juga fasilitasnya hampir sama dengan A330, namun karena pesawatnya model baru maka interiornya pun terasa lebih fresh. Space-nya lebih luas dan tekstur tempat duduk dan meja lebih halus. Di bagian samping, selain ada armrest yang bisa dinaikkan, ada bagian penyangga kaki yang juga bisa dinaikkan sehingga ‘bed’-nya lebih terasa lurus dan penuh.

Hiburan

Untuk pesawat tipe Boeing 777-200 layar monitor menempel di belakang kursi penumpang seperti biasa. Sedangkan untuk Boeing 777-300, A330 dan A350, layar bisa swing dan dilipat ke pinggir. Ukuran layar TV-nya sangat besar khususnya A350. Hiburan yang tersedia ada banyak film layar lebar, musik, games, film pendek, dll. Khusus untuk A350 ada 3 live TV channel di antaranya BBC World dan CNN.Hiburan Di Cathay Business Class A350Headphone yang disediakan pun sangat bagus sehingga saat digunakan tidak akan terganggu dengan suara-suara di luar. Layar TV di pesawat A350 sangat tajam resolusinya dan lumayan seru saat mau take-off atau landing bisa menonton prosesnya melalui kamera yang di pasang di beberapa titik badan pesawat.Headphone Bagus Di Cathay Business Class

Konektivitas

Khusus untuk pesawat tipe A350, sudah dilengkapi dengan wifi cukup cepat yang bisa dibeli dengan harga reasonable. Kami mencobanya dan hasilnya hampir secepat 4G jadi bisa digunakan untuk Instagram, Facebook dan Twitter tanpa masalah.

Harganya lumayan reasonable dibandingkan dengan harga wifi di carrier lain yang pernah kami lihat sebelumnya:

1 jam – $9.95

Sepanjang penerbangan – $12.95

$12.95 untuk sepanjang penerbangan merupakan deal yang bagus karena sepertinya data yang diberikan unlimited.Konektivitas Di Cathay Pacific A350Hal lain yang seharusnya bisa dilakukan adalah dengan menggunakan jaringan seluler normal dan membayar biaya roaming yang dikenakan oleh provider masing-masing. Kami sudah mencobanya, namun sepertinya Telkomsel tidak ada kerjasama untuk melakukan hal ini. Kalau kamu pakai SIM card dari provider besar di US atau Eropa, sepertinya hal ini memungkinkan. Paling pertimbangannya adalah berapa besar biaya roaming yang dikenakan oleh providernya.

Toilet

Untuk pesawat tipe Boeing 777 dan A330-300, kami tidak terlalu melihat keistimewaan dari toiletnya selain amenities berkualitas tinggi dan kaca yang besar. Namun begitu masuk toilet di business class A350, kami cukup dikejutkan karena di dalamnya ada jendela. It’s very cool. Dari dalam toilet bisa lihat awan-awan terang dan langit biru di luarnya.

Dengan adanya jendela tersebut, maka toilet jadi lebih terang dan membuat toilet terlihat lebih besar dan bersih. (Note: kemungkinan toilet dengan jendela ini cuma ada di bagian depan business class cabin, karena toilet yang ada di bagian tengah tidak ada jendela tapi ada meja untuk ganti popok bayi).Review Cathay Pacific Business ClassKesimpulannya, business class cabin di semua penerbangan Cathay Pacific sangat bagus dan nyaman. Tinggal tergantung rute penerbangan saja yang menentukan jenis pesawat yang didapat. Selamat terbang dengan Cathay Pacific Business Class!

The post Pengalaman Naik Cathay Pacific Business Class appeared first on Pergi Dulu.


Nagoya Sakae Tokyu REI Hotel – dekat pusat belanja!

$
0
0

Malam terakhir di Jepang kali ini kami kembali ke Nagoya. Tapi kalau malam pertama nginapnya dekat stasiun kereta di Richmond Hotel Shinkansen-guchi, kali ini kami pindah area ke Sakae – pusatnya belanja di Nagoya!

Dan memang terasa banget area tersebut masih lumayan ramai sampai malam hari. Di kiri kanan hotel ada banyak cafe, restoran, toko-toko dan banyak kendaraan serta orang lalu lalang.Kamar Di Nagoya Sakae Tokyu ReiKamarnya lumayan luas, berisi satu ranjang double yang lebar, meja tulis, TV, kulkas, air humidifier serta ada satu meja kecil dan kursi.

Kamar mandinya ada bathtub yang digabung dengan shower, toiletnya standar menggunakan tombol-tombol otomatis dan ada banyak amenities yang tersedia.Kamar Mandi Di Tokyu ReiDi lantai-lantai tertentu ada ruangan berisi beberapa vending machine mulai dari minuman dingin, es krim hingga bir. Di ruangan tersebut juga ada beberapa mesin cuci yang bisa digunakan oleh tamu, dioperasikan dengan menggunakan koin.Vending Machine Di Tokyu REIBuffet breakfast-nya ada di lantai basement. Pilihannya sangat banyak. Seperti biasa ada berbagai Japanese food (miso soup, curry, ikan, pickle), toast, scrambled egg, spaghetti, salad dan bermacam-macam buah potong. Minuman panasnya tinggal pencet dari mesin dan ada matcha latte!!Kami suka hotel ini karena lokasinya yang strategis alias dekat dengat pusat keramaian. Malam harinya kami sempat jalan-jalan belanja ke Don Quijote, pusat belanja yang buka 24 jam. Tidak takut jalan kaki malam-malam karena masih ramai dan lokasi hotel pun di pinggir jalan utama.

Jadi, kalau kamu cari hotel di Nagoya yang dekat dengan area belanja (Sakae), Nagoya Sakae Tokyu REI Hotel ini bisa jadi pilihan kamu.

Nagoya Sakae Tokyu REI Hotel
460-0008 Aichi, Nagoya, Naka-ku Sakae 3-1-8 , Jepang
+81 52 251 0109
www.tokyuhotelsjapan.com/en/hotel/TR/TR_SAKAE/
Harga kamar: Rp677.000 (kadang2 lebih mahal, dan harga ini belum termasuk sarapan)

Cek Harga di Agoda   Cek Harga di Booking.com

The post Nagoya Sakae Tokyu REI Hotel – dekat pusat belanja! appeared first on Pergi Dulu.

11 Kuliner Lokal di Nagoya dan Central Jepang yang Menarik Untuk Dicoba

$
0
0

Suka makan makanan Jepang di Indonesia? Berarti harus coba makanan di Jepang di negara aslinya. 5 hari jalan-jalan di Jepang rupanya kami menemukan cukup banyak makanan lokal yang cukup khas di masing-masing daerah. Kali ini kami cuma membahas mengenai kuliner lokal di sekitar Nagoya atau biasanya disebut area Central Japan.

Berikut ini adalah makanan khas di Nagoya dan sekitarnya, bukan berarti di area lain tidak ada. Cuma memang dianggap khas karena asalnya dari daerah ini atau ada juga yang sejarahnya memang sangat erat dengan daerah ini.Nigiri Sushi

1. Sushi

Meskipun bukan cuma khas Nagoya, sama seperti di seluruh daerah Jepang lainnya, tentunya sushi jadi kuliner lokal yang tidak boleh dilewatkan. Sushi di Jepang lebih banyak menggunakan irisan ikan/makan laut mentah dibandingkan dengan beberapa restoran sushi di Indonesia yang kadang menggunakan blowtorch untuk membuat ikan jadi setengah matang.

Kalau di sini asli masih mentah…tah…tah. Agak ngeri juga buat saya yang memang kurang suka ikan, apalagi ikan mentah. Tapi begitu dimakan ternyata tidak amis karena dagingnya sangat segar. Kalau masih ngeri, cocol soy sauce yang dicampur wasabi aja yang banyak untuk menutupi kesan mentahnya.

Menu sushi di sini kebanyakan berupa sashimi (irisan ikan mentah), nigiri (ikan mentah yang ditumpuk di atas nasi kepal), dan berbagai olahan makanan laut lainnya.Tidak ketinggalan miso soup di mana miso-nya berbeda karena miso Nagoya warnanya lebih gelap dan rasanya sedikit pahit, terbuat dari red miso.Sushi Kamon Di Nagoya

2. Miso-nikomi Udon

Serupa dengan ramen, rupanya Udon juga ada banyak jenisnya. Miso-nikomi udon ini udon khas daerah Nagoya karena menggunakan miso khas Nagoya yang agak pahit dan gelap warnanya. Selain itu miso-nikomi udon ini dimasak menggunakan panci tanah liat ukuran besar di tengah meja, setelah matang baru masing-masing mengambil bagiannya ke dalam mangkok kecil.

Isinya selain mie udon (putih, bulat, panjang-panjang) juga ada potongan kulit tahu, ayam dan daun bawang. Beberapa menit sebelum siap dihidangkan, beberapa butir telur mentah dimasukkan ke dalam panci, ditutup kembali dan baru dibuka saat telur sudah matang. Miso-nikomi udon ini dimakan dengan nasi putih dan bisa juga ditambah beberapa side dishes lainnya.Miso Nikomi Udon

3. Uiro

Cemilan lokal sederhana ini terbuat dari campuran tepung beras dan gula yang kemudian dikukus. Ada yang langsung dicampur dengan perasa lain sehingga warna dan rasanya berbeda, namun kami sempat coba yang disajikan di dalam gelas plastik kemudian atasnya ada semacam saus kental berbagai rasa sesuai pilihan: strawberry, green tea, caramel. Teksturnya agak lengket tapi tidak sekenyal dodol dan tidak secair bubur sumsum. Pokoknya pas buat dimakan pakai sendok. Rasanya juga tidak terlalu manis sehingga tidak bikin eneg.Uiro

4. Sukiyaki di restoran Ajino Yohei

Sebenarnya sukiyaki ini mungkin sangat biasa di ranah kuliner Jepang. Namun kami mau menyebutkan secara khusus sukiyaki yang ada di restoran Ajino Yohei di Takayama Old Town karena ini adalah salah satu restoran yang tercatat menyajikan makanan halal khususnya untuk wisatawan muslim. Mereka menggunakan miso dan soy sauce yang bebas alkohol dan daging ayam halal.

Sukiyaki-nya sendiri mirip steamboat/hotpot, di mana awalnya sayuran direbus di dalam kuah kaldu. Kemudian setelah sayur mulai matang baru dimasukkan daging ayam dan terakhir telur. Sukiyaki tersebut disantap dengan nasi putih panas dan juga ada beberapa side dishes kecil seperti salad, tofu dan pickle (semacam acar).Sukiyaki Ajino Yohei

5. Goheimochi

Sesuai namanya, sudah bisa ditebak kalau goheimochi ini sejenis mochi. Namun kalau biasanya mochi dibuat dari tepung ketan, goheimochi dibuat dari tepung beras yang dibentuk menjadi rice cake, ditusukkan seperti sate. Ada yang bentuknya bulat-bulat seperti bola kecil, ada juga yang digepengkan lebar.

Sate rice cake tersebut kemudian dilumuri kombinasi soy, miso dan sesame-based kemudian dibakar sampai pas. Goheimochi paling enak dimakan saat masih panas dan aroma wangi bumbunya masih terasa.Goheimochi

6. Ice Cream with Gold Leaf

Makan ice cream cone mungkin sudah biasa. Makan ice cream cone yang ditaburi bubuk emas? Di Kanazawa sudah biasa. Kanazawa ini memang terkenal sebagai daerah penghasil gold leaf terbesar di Jepang. Tidak heran banyak toko yang menjual barang-barang berlapis gold leaf sekaligus ice cream bertabur bubuk emas di daerah Higashi Chaya, area kota tua di Kanazawa.

Hakuichi, sebuah toko di Higashi Chaya yang awalnya menjual barang-barang berlapis gold/silver leaf sejak 2 tahun lalu membuat inovasi dengan menjual es krim yang ditaburi bubuk emas dan dilapisi gold leaf di luarnya. Menurut manajer toko, tidak ada efek samping bagi tubuh baik efek positif ataupun negatif, semata-mata hanya gimmick saja. Namun toko ini selalu ramai dipadati pengunjung yang ingin merasakan sensasi makan es krim berbalut emas tipis tersebut.

Mereka membatasi dengan hanya menjual 1000 es krim emas per hari dan es krim tersebut dihargai 891 yen atau sekitar Rp105.000. Penasaran pengin coba?Gold Leaf Ice Cream Kanazawa

7. Hida Beef

Sudah sering dengar tentang Kobe Beef tapi belum pernah dengar tentang Hida Beef. Rupanya Hida Beef ini juga salah satu dari beberapa top quality beef di Jepang selain Kobe Beef dan Matsuzaka Beef. Jenis-jenis daging sapi ini dinamai sesuai asal region-nya. Konon katanya treatment-nya pun hampir sama dengan sapi-sapi mahal lainnya: dipijat, dikasih makanan/minuman enak, bahkan katanya ada yang diperdengarkan musik klasik. Karena mereka hidupnya bahagia, maka dagingnya jadi empuk.

Kemarin kami makan Hida Beef yang disajikan dalam bentuk steak. Dari penampakan memang terlihat seperti steak biasa, namun begitu dipotong menggunakan pisau sudah langsung terasa empuknya dan begitu masuk mulut, dikunyak sedikit langsung lumer. Wajib coba kalau lagi berkunjung ke area Gifu Prefecture.Hida Beef Steak

8. Hitsumabushi

Menu belut (unagi) mungkin sudah tidak asing bagi penyuka makanan Jepang, namun Hitsumabushi ini memiliki keunikan sendiri. Selain cara masaknya yang dipanggang kemudian dilumuri saus tamari (sejenis soy sauce khas Jepang), dipotong kecil-kecil, cara makannya pun ada aturannya sendiri. Hitsumabushi disajikan menggunakan mangkuk kayu besar yang memiliki tutup. Paling bawah ada nasi putih panas, baru atasnya ditutup dengan potongan belut hingga tidak terlihat sama sekali nasinya.

Pertama-tama, bagi 4 nasi dan belut yang ada di mangkok besar tersebut. Ambil bagian pertama dan pindahkan ke mangkuk kecil untuk makan. Bagian pertama ini dimakan tanpa ditambah apa-apa lagi. Selesai makan bagian yang pertama, ambil bagian kedua dan pindahkan lagi ke mangkuk kecil tersebut. Bagian kedua ini dimakan dengan menggunakan condiment berupa irisan daun bawang kecil-kecil dan wasabi. Aduk-aduk sebelum dimakan.

Bagian ketiga juga dipindahkan ke dalam mangkuk kecil, kemudian disiram dengan kuah kaldu atau green tea. Jadinya dimakan berkuah, diseruput sambil didorong menggunakan sumpit. Bagian keempat dimakan dengan cara…..bebas! Bisa pilih salah satu dari 3 metode tadi yang paling disukai: polos, pakai condiment atau disiram. Kalau saya sih paling suka metode yang ke-2, yang pake daun bawang dan wasabi. Lebih nendang gitu lho! 🙂Hitsumabushi

9. Ogura Toast

Makanan ini merupakan hasil perpaduan Japanese style dengan Western style yang banyak ditemukan di coffee house. Mentega dioleskan di atas roti bakar kemudian ditambah dengan sweet red bean paste. Rasa asin dari mentega keluar saat terkena roti panas dan berbaur dengan rasa manis dari kacang merah. Kadang masih bisa ditambah lagi dengan olesan krim kental di atasnya. Pas banget untuk teman ngopi.Ogura Toast

10. Tebasaki-karaage

Sayap ayam goreng. Kedengarannya sederhana, tapi teknik menggoreng dan pemberian bumbunya membuat sayap ayam goreng ini sangat bisa dinikmati oleh kami berdua yang biasanya tidak terlalu suka chicken wing. Terlihat seperti dibalur tepung, tapi katanya cuma dibalur saus asin-manis gurih dan ditaburi bumbu-bumbu lain serta wijen kemudian digoreng garing. Begitu digigit, tekstur luarnya sangat crunchy tapi dalamnya masih juicy. Bumbunya pun meresap sampai ke daging. Nyaammm!!Tebasaki Karaage

11. Tenmusu

Sebetulnya nemu makanan ini pas lagi sarapan buffet di hotel. Baru tahu setelahnya kalau ini adalah salah satu kuliner khas Nagoya. Bentuknya seperti bola-bola nasi yang di atasnya ditaruh Ebiten (tempura udang) kemudian dibungkus dengan lembaran seaweed. Rasa asin dari tempura udang menyeimbangkan rasa tawar dari nasi putihnya. Bentuk rice ball-nya lebih kecil dari rice ball pada umumnya (onigiri) sehingga bisa ‘dicaplok’ langsung dalam 1-2 gigitan.TenmusuSudah lumayan ada gambaran kan gimana kira-kira kuliner di Central Japan khususnya di sekitar Nagoya, Takayama dan Kanazawa? Sebetulnya lumayan kaget juga karena ternyata makanan Jepang ada banyak sekali elemen kecil saat disajikan. Jadi kadang dalam 1 nampan bisa ada sampai 10 jenis side dishes ataupun sekedar condiment yang menarik. Sementara ini segini dulu yang bisa kami sharing, mudah-mudahan dalam kunjungan kami yang berikutnya ke Jepang bisa makin bertambah pengetahuan kami tentang kuliner Jepang. Itadakimasu!

Thanks to JNTO ID and Cathay Pacific ID for the trip to Nagoya and central Japan!

The post 11 Kuliner Lokal di Nagoya dan Central Jepang yang Menarik Untuk Dicoba appeared first on Pergi Dulu.

Dormy Inn, Kanazawa, Japan – dekat stasiun kereta, kamar nyaman!

$
0
0

Kami menginap di Dormy Inn saat mengunjungi Kanazawa. Lumayan bagus sih, tapi ada beberapa hal yang sebetulnya bisa lebih baik lagi.

Dormy Inn merupakan hotel yang cukup besar, lebih besar dari hotel-hotel yang kami inapi sebelumnya (Nagoya dan Takayama). Oleh karena itu saat check-in lumayan ramai lobby-nya. Tapi mereka punya staff yang memadai dan masing-masing staff menyambut rombongan tamu dengan cara keluar dari balik meja untuk memberikan amplop berisi kunci dan voucher sarapan kepada masing-masing tamu. Dan prosesnya sangat cepat, tidak sampai 5 menit sudah bisa masuk kamar.Kamar Di Dormy Inn KanazawaKamar di Dormy Inn Kanazawa agak sempit, tapi di dalamnya lumayan lengkap fasilitasnya. Ada LCD TV besar (tapi tidak ada channel internasional sih), wifi ngebut, double bed yang agak kecil kalau untuk 2 orang, AC/heater dan kamar mandi yang terlihat agak kuno (tidak ada bathtub). Meskipun kamar di hotel ini terlihat lebih kuno dibandingkan 2 hotel sebelumnya, namun kalau bicara kebersihan sih tidak perlu diragukan lagi. Pokoknya bersih dan nyaman!Kamar Mandi Di Dormy Inn KanazawaBuat yang penasaran dengan onsen tapi belum rela bayar di onsen umum, di Dormy Inn Kanazawa ini punya onsen khusus untuk tamu. GRATIS! Dan air panasnya juga alami yang dialirkan menggunakan pipa ke lantai 14. Kami tidak sempat coba sih, tapi teman kami ada yang mencoba dan mereka cukup terkesan dengan fasilitas onsen gratis tersebut.Dormy Inn KanazawaSarapan pagi di hotel ini kebanyakan terdiri dari kuliner lokal ala Jepang, jadi kalau kamu suka makanan Jepang pasti akan suka dengan sarapan di sini. Tapi kalau kamu lebih suka Western food kemungkinan kamu akan sedikit kecewa karena pilihannya sangat sedikit — paling cuma ada croissant mini. Kami agak kurang suka sih dengan pilihan makanan di breakfast buffet hotel ini.Breakfast Buffet Di Dormy Inn KanazawaSelain masalah breakfast yang agak kurang cocok, Dormy Inn Kanazawa adalah pilihan yang lumayan ok kalau kamu sedang berkunjung ke Kanazawa karena lokasinya sangat dekat dengan stasiun kereta api dan stasiun bis. Cuma jalan kaki sedikit ke belokan sudah sampai. Kenroku-en Garden juga jaraknya cuma 3km kalau mau jalan kaki santai. Awesome.

Dormy Inn
2-25 Horikawa ShinmachiKanazawa
dormy-inn-kanazawa.hotel-rn.com
Double Room: Rp1.150.000

Cek Harga di Agoda   Cek Harga di Booking.com

The post Dormy Inn, Kanazawa, Japan – dekat stasiun kereta, kamar nyaman! appeared first on Pergi Dulu.

Kekhawatiran saat Solo Female Traveling dan Solusinya

$
0
0

Sebenarnya khawatir saat solo traveling merupakan hal yang wajar. Namun untuk perempuan yang melakukan solo female traveling tentunya ada kekhawatiran tersendiri yang lebih dirasakan oleh para kaum perempuan. Kali ini kami mengumpulkan curhatan kekhawatiran saat solo female traveling dari 10 traveler perempuan Indonesia agar bisa memberikan gambaran khususnya bagi yang masih mempertimbangkan solo female traveling.

Apa saja kekhawatiran yang biasanya dirasakan oleh para perempuan ini saat traveling sendirian dan bagaimana cara mereka mengatasi kekhawatiran tersebut? Simak jawaban serta tips dan triknya di bawah ini.Khawatir Solo Traveling Wanita

1. Khawatir jadi korban kejahatan

Apa kata Akid?

Buat mengatasinya, positive thinking, percaya insting, dan selalu waspada. Common sense aja, misal nggak mabuk sampai nggak sadar sama sekali, nggak jalan sendirian malam-malam, menghindari jalanan yang terlalu sepi, dll.

Apa kata Ina?

Searching informasi tentang tempat tujuan dan scams apa aja yang biasa terjadi di sana. Menghindari flight atau naik bus yang sampai ke lokasi lewat tengah malam kalaupun lewat tengah malam gue memilih tidur di bandara/terminal sampai pagi hari atau menginap di hotel dekat bandara atau terminal bus meskipun harganya sedikit mahal.

Tidak memakai perhiasan dan baju mencolok, tidak mengeluarkan dompet atau HP di keramaian dan tidak menerima makanan dan minuman dari orang asing.

2. Khawatir pelecehan seksual

Apa kata Mariza?

Paling was-was kalau lagi keluar bareng sama travelmate yang baru dikenal. Alasan ini mungkin yang menjadikan kenapa teman baru aku kebanyakan yah female juga. Tapi mau cewe atau cowo, just use your instinct dan jangan pernah tinggalin your drink / other stuff unattended.

Apa kata Famega?

Agar nggak terlalu khawatir biasanya saya sudah riset dulu tentang tempat yang akan didatangi, mempelajar adat dan kebiasaan setempat agar bisa menyesuaikan, misalnya pakaian. Saya juga selalu bertanya ke warga lokal dan minta rekomendasi dari mereka, bagaimana seharusnya berpakaian, bersikap dan mana saja tempat-tempat yang aman dan tidak aman. Itupun tidak menjamin aman ya, jadi ya tetap waspada aja.

Apa kata Ina?

Bila perlu pakailah cincin di jari sebagai penanda kalau kita sudah menikah (meskipun belum) karena hal ini biasanya akan membuat pria segan untuk menggoda perempuan.

3. Khawatir kehabisan uang

Apa kata Bijo?

Memang sih saya udah bawa uang sesuai estimasi biaya, tapi kan ngeri aja kalo ada kejadian gak terduga seperti kecopetan atau kehilangan dompet, atau sakit sampai dirawat. Kalo udah begitu mau pinjem duit ke siapa coba. Untungnya saya nggak pernah sakit kalo lagi traveling. Solusinya, selalu bawa uang lebih dan sembunyikan di tempat yang berbeda. Bawa juga moneybelt buat naro barang berharga seperti paspor, kartu kredit, kartu atm dan uang. Selain itu selalu bawa obat-obatan dari rumah seperti parasetamol dan obat maag.

Apa kata Winny?

Faktor yang sering aku takutkan adalah nyasar dan kehabisan uang karena ketika nyasar dan uang habis maka itu sangat riskan. Cara mengatasinya ialah dengan membawa uang spare dan membuat rincian perjalanan sebelum berangkat, mencari tahu informasi wisata yang hendak dikunjungi serta mencari teman baru baik sesama pejalan maupun yang warga lokal.

4. Khawatir nyasar di negara yang ga ngerti bahasanya (lost in translation)

Apa kata Bijo?

Tersesat dan nggak bisa berkomunikasi dengan orang lokal dengan bahasa mereka atau bahasa Inggris itu sudah biasa. Tapi ada baiknya belajar bahasa lokal terlebih dahulu. Waktu ke Iran saya belajar bahasa Farsi supaya bisa sedikit berkomunikasi dengan orang sana. Sebelum ke Korea saya belajar bahasa korea supaya bisa dipraktekkan saat di lapangan. Dan ini lumayan ngebantu banget.

Apa kata Nuri?

Cara mengatasinya adalah minta teman yang punya kenalan atau teman dekat di negara tujuan kita untuk menemani jalan atau makan.

5. Khawatir kehilangan paspor/dokumen penting lainnya

Apa kata Twelvi?

Kehilangan paspor itu paling repot ngurusnya kalo kejadian. Aku biasanya pilih hotel/hostel yang ada safe deposit box-nya. Kalo perlu, sewa harian. Buat nyimpen paspor dan dokumen lainnya. Ada yang bilang sebaiknya ke mana-mana bawa paspor supaya kalo belanja dapet tax refund, aku justru sebaliknya. Paspor disimpen dan ditinggal. Kalo hilang di jalan justru lebih repot.

6. Khawatir ditipu karena terlihat sebagai cewek sendirian

Apa kata Kadek Arini?

  • Trust no one and follow your heart. Jangan biarkan perkataan orang menghalangi atau membatalkan rencanamu, melakukan solo traveling adalah melatih intuisimu untuk percaya dan berani memutuskan suatu hal.
  • Kurangi pasang muka bingung ala turis, berjalan lah seperti biasa dengan PD, ibaratkan kamu sedang tidak dalam wisata, supaya menghindari menjadi sasaran scam
  • Stop being overthinking, good or bad something depends on the way you see it. Keep being positive.

7. Khawatir kesepian

Apa kata Bulan?

Hahaha. Atuhlah sepi sendiri aku benci gitu kalau kata Cinta. Mengatasi kekawatirannya belum tahu gimana caranya tapi saya selalu tetap berangkat dan nggak mau terus mikirin. Udah jalan ajah, gitu. Pada akhirnya, tidak pernah merasa kesepian sih. Pikiran sendiri aja sudah ramai, kapan sempat merasa sepi. HAZEK!!Nah…ada yang pernah mengalami kekhawatiran yang sama saat pertama kali solo traveling? Atau mungkin punya kekhawatiran lain sehingga sampai sekarang belum berani solo traveling? Boleh sharing di kolom komentar biar bisa saling menyemangati! 😉

The post Kekhawatiran saat Solo Female Traveling dan Solusinya appeared first on Pergi Dulu.

Rekomendasi Itinerary Liburan ke Nagoya, Central Japan (5H4M)

$
0
0

Yay! Akhirnya setelah sekian lama pengin ke Jepang, kesampean juga pertengahan Februari kemarin jalan-jalan ke Jepang. Destinasi pertama yang kami kunjungi di Jepang ini bukan kota besar seperti Tokyo atau Osaka, namun Nagoya. Pas banget karena memang Adam kurang begitu suka hectic-nya kota-kota besar (meskipun tetap suatu hari nanti kami akan ke Tokyo karena belum lengkap rasanya ke Jepang kalau belum ke Tokyo).

Perjalanan kami ke Jepang kali ini atas undangan media trip yang diselenggarakan oleh Cathay Pacific Indonesia bekerja sama dengan JNTO Indonesia. Kenapa Nagoya? Karena sebenarnya Nagoya ini adalah kota ke-4 terbesar di Jepang dan ada banyak yang bisa diulik di sekitarnya. Namun banyak yang melewatkan Nagoya karena fokus cuma ke Tokyo, Osaka dan Kyoto.Chubu AirportFYI, trip keliling Nagoya dan sekitarnya ini dilakukan pada tanggal 10-14 Februari 2017, di mana saat itu sedang musim dingin. Karena Jepang punya 4 musim, pemandangan di beberapa tempat akan berbeda-beda sesuai musimnya, namun menurut kami itinerary berikut ini bisa diterapkan kapan saja. Paling pemandangannya saja yang berbeda karena pada saat kami ke sana ada daerah-daerah yang tebal sekali saljunya, sedangkan tentunya di musim panas pemandangannya akan berbeda namun masih tetap menarik.

Hari ke-1: Flight Jakarta – Hong Kong – Nagoya

Penerbangan kami dari Jakarta pagi banget, sekitar jam 00.20 tengah malam dari Bandara Soekarno-Hatta naik Cathay Pacific. Karena tiketnya business class, sambil nunggu flight bisa nongkrong dulu di lounge, pilihannya Premier Lounge atau Puri Indah Lounge. Penerbangan Jakarta – Hong Kong memakan waktu 4 jam 45 menit.Cathay Pacific Jakarta HKTransit di Bandara Hong Kong kami ada waktu lumayan lama, sekitar 4 jam lebih dan kami habiskan di The Pier Cathay Pacific First Class Lounge. Review lengkap mengenai lounge-nya akan menyusul segera. Penerbangan lanjut lagi dengan menggunakan Cathay Pacific dari Hong Kong ke Nagoya selama 3 jam 30 menit.The Pier First Class Cathay PacificTiba di Chubu Centrair International Airport masih harus naik bis lagi ke pusat kota Nagoya sekitar 50 menit. Sampai di hotel sudah malam dan langsung makan malam di restoran sushi di JR Tower.

Hotel: Richmond Hotel Nagoya Shinkansen-guchi.

Hari ke-2: Nagoya – Takayama

Sarapan di hotel, kemudian lanjut ke Toyota Commemorative Museum. Ga usah khawatir membosankan karena museumnya sangat menarik dan banyak display-display yang interaktif. Bahkan bagi penyuka mobil dan otomotif pasti akan suka banget dengan museum ini. Anak-anak pun punya area main sendiri sehingga orang tua tidak perlu khawatir anaknya bosan.Toyota Commemorative MuseumMakan siang Miso-nikomi Udon. Lanjut ke Gujo Hachiman untuk mencoba membuat replika makanan di Sample Village Iwasaki. Meskipun tidak mau coba bikin replika bisa sekedar mampir buat beli oleh-oleh sample makanan karena bentuknya menarik dan sangat mirip aslinya.Sample Village IwasakiDari sana sebenarnya sudah dekat ke Takayama, namun kami masih lanjut sekitar 1 jam lagi menuju ke Shirakawa-go untuk menikmati pemandangan di salah satu UNESCO World Heritage ini. Tempat ini populer karena bentuk rumah tradisional dengan atap jeraminya. Ada beberapa rumah yang dibuka untuk umum. Namun selain bentuk rumahnya yang unik, pemandangan di Shirakawa-go juga sangat cantik khususnya saat musim dingin karena saljunya yang kadang sangat tebal.Shirakawa Go Musim DinginSelesai menikmati pemandangan di Shirakawa-go, kami kembali ke Takayama. Makan malam Hida Beef yang memang sangat terkenal di daerah Gifu Prefecture.

Hotel: Best Western Takayama

Hari ke-3: Takayama – Kanazawa

Sarapan di hotel, kemudian menuju ke Takayama Old Town. Pertama-tama mampir ke Takayama Jinya (magistrate’s house) buat ngintip rumah pejabat jaman dulu. Seru juga sih, serasa masuk dalam settingan film-film Jepang jaman dulu. Dari sana nyebrang jembatan merah dan masuk ke jalanan kecil di mana kiri kanannya banyak rumah-rumah tua. Cakep banget pemandangannya karena bangunan-bangunan kayunya sangat khas Jepang. Selain toko-toko souvenir, di jalanan tersebut juga ada banyak restoran, cafe, toko sake dan rumah tinggal biasa.Takayama Old TownSelesai keliling Takayama Old Town, kami lanjut ke Kanazawa dengan perjalanan bis sekitar 2.5 jam. Sampai di Kanazawa langsung menuju Higashi Chaya yang juga banyak rumah-rumah tradisional. Agak mirip dengan Takayama Old Town, hanya saja di sini jalanan lebih lebar. Di sini kami mampir ke toko yang menjual ice cream berlapis kertas emas. Kanazawa memang terkenal sebagai penghasil gold leaf terbesar di Jepang. Oleh karena itu banyak produk-produk yang dijual di sini berbahan gold leaf.Gold Leaf Ice Cream KanazawaDari Higashi Chaya kami bergeser ke Kenrokuen Garden, salah satu kebun tercantik di Jepang. Lokasinya di depan Kanazawa Castle (tapi kami ga sempat masuk ke dalamnya). Kenrokuen Garden ini cukup besar, paling cantik daerah sekitar danaunya. Selain itu tergantung musimnya ada banyak area dengan bunga-bunga khusus. Kalau musim semi pasti cantik banget karena banyak bunga yang mekar.Kenrokuen GardenDestinasi terakhir hari ini adalah 21st Century Museum of Contemporary Art. Buat penyuka seni kontemporer pasti akan suka banget museum ini, namun buat yang kurang memahami seni juga masih bisa menikmati beberapa karya seni kontemporer yang unik seperti kolam renang yang bisa dilihat dari atas dan dari bawah, serta beberapa display khusus lainnya.

Hotel: Dormy Inn Kanazawa Natural Hot Spring21st Century Museum Of Contemporary Art

Hari ke-4: Kanazawa – Nagoya

Pagi-pagi setelah sarapan di hotel, kami menuju ke Oumicho morning market. Lumayan seru mengamati kesibukan di pasar ini sekaligus melihat produk-produk laut berkualitas tinggi yang dijual di sini. Selain para penjual ikan/seafood mentah, sayuran dan bunga, di dalam bangunan pasar ini juga ada beberapa restoran kecil yang mengolah bahan-bahan seafood tersebut menjadi makanan siap santap. Bangunan pasarnya memiliki atap dan banyak lorong keluar masuknya. Hal paling signifikan yang kami amati dari pasar ini…..bersih dan tidak ada sampah berserakan!Oumicho Morning MarketSelesai keliling pasar, perjalanan panjang sekitar 4 jam kembali ke Nagoya menggunakan bis. Begitu sampai Nagoya, kami makan siang Hitsumabushi (baked eel) kemudian lanjut ke Nagoya Castle. Di dalam komplek Nagoya Castle kita bisa naik ke watchtower dan menikmati pemandangan kota Nagota 360 derajat.Nagoya CastleKegiatan terakhir ditutup dengan aktivitas belanja (atau setidaknya window shopping). Ngopi dan ngemil Ogura Toast dulu, kemudian mampir ke Mozo Wondercity, sebuah mall yang sangat besar, serba lengkap dan segala ada. Malamnya kami mampir ke Don Quijote, sebuah pusat perbelanjaan yang buka 24 jam. Lokasinya di daerah Sakae yang memang terkenal dengan area belanja di Nagoya.

Hotel: Nagoya Sakae Tokyu REI
Mozo Wondercity Nagoya

Hari ke-5: Flight Nagoya – Hong Kong – Jakarta

Hari ini tidak ada waktu ke mana-mana karena flight-nya cukup pagi. Cuma sempat sarapan buffet di hotel kemudian kembali ke Chubu Airport untuk perjalanan pulang naik Cathay Pacific dengan rute Nagoya – Hong Kong – Jakarta dan mampir ke The Pier Business Class Cathay Pacific Lounge di Hong Kong Airport. Business Class Cathay PacificMudah-mudahan dari sharing itinerary ini  bisa jadi inspirasi destinasi alternatif buat yang sudah pernah ke Tokyo/Osaka/Kyoto dan mau cari destinasi lain yang menarik. Selain itu juga kami dapat bocoran dari Cathay Pacific kalau tiket pesawat ke Nagoya biasanya lebih murah dibandingkan tiket pesawat ke Tokyo. Nah lho…jadi tergoda buat geser destinasi tujuan liburan di Jepang berikutnya? 😉

Thanks to JNTO ID and Cathay Pacific ID for the trip to Nagoya and central Japan!

The post Rekomendasi Itinerary Liburan ke Nagoya, Central Japan (5H4M) appeared first on Pergi Dulu.

Panduan ke Shirakawa-go & Takayama dari Nagoya

$
0
0

Pengaruh media sosial memang sangat besar, salah satunya dalam hal mempromosikan suatu tempat. Baru belakangan ini kami dengar tentang Shirakawa-go dan menurut pihak JNTO ID juga katanya tempat ini baru meroket popularitasnya 2 tahun belakangan ini. Demikian juga dengan Takayama yang merupakan kota besar terdekat dari Shirakawa-go yang cuma berjarak sekitar 1 jam, jadi pilihan lokasi akomodasi yang pas buat yang ingin mengunjungi Shirakawa-go.

Namun bagi yang punya waktu liburan terbatas, bukan tidak mungkin untuk mengunjungi Takayama dan Shirakawa-go dalam satu hari dari Nagoya. Berikut ini kami bagikan informasi yang kami dapatkan berdasarkan pengalaman kami dan dibantu info dari pihak pemerintah setempat juga.

Ada Apa di Shirakawa-go?

Tentu ada alasan kuat mengapa Shirakawa-go ditetapkan menjadi salah satu World Heritage oleh UNESCO pada tanggal 9 Desember 1995. Cuaca dan pengaruh geografis yang cukup ekstrem membuat penduduk di daerah ini harus menyesuaikan gaya hidupnya dengan membangun rumah-rumah kayu Gassho-zukuri (seperti bentuk tangan yang sedang berdoa). Kekayaan budaya yang unik inilah yang menjadi alasan pelestarian budaya oleh pemerintah Jepang.Kami sempat masuk ke Wada House (tiket masuk: 300 yen), rumah Gassho-zukuri terbesar yang ada di desa tersebut. Dari dalam rumah tersebut barulah kita bisa merasakan keunikan struktur bangunan serta fitur-fitur arsitektur lainnya. Dari lantai atasnya terhampar pemandangan sekeliling desa yang super cantik. Selain Wada House ada juga 2 rumah Gassho-zukuri lain yang dibuka untuk umum (Kanda House dan Nagase House).Shirakawa Go Musim DinginSudah puas masuk ke rumah tradisional, saatnya keliling-keliling desa. Shirakawa-go cantik dari berbagai sudut, baik rumah-rumah biasa, sungai maupun jembatan gantungnya. Pokoknya kalau ke Shirakawa-go pasti puas banget foto-fotonya.Jembatan Gantung Di Shirakawa Go

Ada Apa di Takayama?

Daya tarik Takayama ada di atmosfer kota tua yang memiliki suasana jadul abad 17-an dengan masih berdirinya rumah-rumah pedagang yang dulunya sukses. Sambil berjalan di lorong-lorong jalanan kota tua, kita bisa membayangkan suasana kehidupan pada masa lampau. Sekarang lorong-lorong tersebut diramaikan oleh toko-toko suvenir, penjual sake serta restoran.Kalau mau mengintip rumah pejabat pada jaman dahulu, kita bisa mampir ke Takayama Jinya yang berada tidak jauh dari Takayama Old Town. Takayama Jinya ini merupakan kantor cabang pemerintahan pada masa Edo Bakufu tahun 1682 sampai 1868. Meskipun umurnya sudah tua, namun bangunannya masih sangat well-preserved. Seru juga ngintip rumah pejabat jaman dulu, seperti masuk ke setting film. 😉Selain Takayama Old Town dan Takayama Jinya, sebenarnya masih banyak tempat seru lainnya yang bisa dikunjungi di Takayama, di antaranya: Miyagawa Morning Market, Takayama Festival Floats Exhibition Hall, Hida Folk Village, Hida Takayama Teddy Bear Eco Village dan masih banyak lagi.Pemandangan Di Takayama Old Town

Waktu terbaik mengunjungi Takayama & Shirakawa-go

Sama seperti tempat-tempat lainnya di Jepang, setiap musim ada daya tariknya masing-masing. Waktu kami ke Shirakawa-go dan Takayama sedang musim dingin sehingga banyak salju. Keuntungannya adalah pemandangannya unik khususnya buat kita yang jarang lihat salju, apalagi saljunya bisa tebal banget. Jujur kami yang sudah pernah ke Eropa termasuk Iceland saat musim dingin saja baru kali ini lihat salju setebal hampir 2 meter di pinggir jalan. Tapi kadang kalau sedang badai salju bisa merusak jadwal karena bisa saja ada jalan yang ditutup.Salju Tebal Di Musim DinginUntuk musim lainnya kami belum bisa komentar karena belum tahu seperti apa, tapi kalau dilihat dari foto-foto justru Shirakawa-go lebih menarik karena bentuk rumah dan perkampungannya lebih jelas terlihat (dibandingkan musim dingin yang tertutup salju tebal). Menurut warga Jepang sendiri, baik Shirakawa-go dan Takayama ramai dikunjungi di segala musim karena cuacanya yang cenderung lebih sejuk.Sungai Di Shirakawago

Akomodasi di Takayama & Shirakawa-go

Di Shirakawa-go sendiri sebetulnya ada beberapa akomodasi berbentuk penginapan biasa dan juga rumah tradisional yang dibuka sebagai guesthouse. Namun karena kami belum pernah menginap di tempat-tempat tersebut, kami tidak bisa banyak memberikan rekomendasi.

Saat mengunjungi Shirakawa-go kami menginap di Best Western Takayama Hotel. Lokasinya sangat strategis karena dekat dengan stasiun kereta api dan tidak jauh dari Takayama Old Town (cuma 15 menit jalan kaki). Review selengkapnya bisa dilihat di sini.Bagian Depan Takayama Jinya

Tempat Makan di Takayama & Shirakawa-go

Pokoknya kalau dengar Takayama, orang-orang langsung ingat Hida Beef. Sebelumnya kami tidak tahu menahu tentang Hida Beef ini dan ternyata jenis daging sapi ini masuk 3 top beef di Jepang selain Kobe Beef dan Matsusaka Beef. Kami kemarin ini mencicipi Hida Beef Steak di hotel tempat kami menginap (Best Western Takayama Hotel), tapi di area ini tentunya ada banyak tempat lain untuk makan Hida Beef.Antrian Beef Sushi Di TakayamaDi Takayama Old Town kami sudah diberi bocoran oleh local guide kami kalau mau coba lokal kuliner katanya coba Beef Sushi. Namun rupanya karena antriannya cukup panjang, kami skip. 🙁 Kami malah sempat nongkrong di salah satu coffee shop yang kecil namun cozy banget. Selain kopinya mantap, matcha with ogura-nya juga enak banget.Matcha With OguraKami sempat makan siang di Ajino Yohei, tempat makan sukiyaki yang HALAL. Kalau mau cemilan sambil jalan-jalan di Takayama Old Town bisa beli goheimochi atau matcha ice cream yang banyak di jual di kedai-kedai kecil.

Di Shirakawa-go kami tidak sempat makan atau jajan karena agak mepet waktu kunjungannya (jam 5 sore bis kami sudah harus keluar dari tempat parkir). Tapi menurut info lokal di sana ada banyak restoran, cafe ataupun toko suvenir dan cemilan.Tempat Makan Di Shirakawago

Cara Menuju Takayama & Shirakawa-go

Kemarin ini kami ke Takayama dan Shirakawa-go menggunakan private bus karena sudah diurus semua perjalanannya. Namun kami sempat bertanya kepada guide dan beberapa pihak dari dinas transportasi lokal mengenai cara-cara menuju ke 2 destinasi populer ini dan kami mendapatkan informasi yang cukup lengkap. Beberapa pilihan untuk ke Takayama dan Shirakawa-go di antaranya:Transportasi Ke Takayama Dan Shirakawago

1. Independen (naik kereta/bis)

Dari Tokyo:

  • Naik kereta: Tokyo – Nagoya ( 1 jam 30 menit), Nagoya – Takayama (2 jam 30 menit)
  • Naik bis: Shinjuku – Takayama (5 jam 30 menit)

Dari Osaka / Kyoto:

  • Naik kereta: Shin-Osaka — Kyoto (16 menit), Kyoto – Nagoya (35 menit), Nagoya – Takayama (2 jam 30 menit)
  • Naik bis: Tennouji – Osaka Namba (20 menit), Osaka Namba – Kyoto Fukakusa (1 jam 10 menit), Kyoto Fukakusa – Takayama (4 jam).

Bis dari Shirakawa-go ke Takayama (dan sebaliknya): 50 menitRichmond Hotel Shinkansen Guchi

2. Ikut One-Day Bus Tour dari Nagoya

Buat yang punya waktu terbatas sepertinya akan suka opsi ini karena bisa mengunjungi Shirakawa-go dan Takayama dalam satu hari dari Nagoya. Perusahaan bis Meitetsu Kanko Bus menawarkan ‘one day bus tour’ ke kedua destinasi populer tersebut dan sudah termasuk makan siang buffet style! Info penting mengenai Bus Tour ini:

  • Harga: 8.000 yen untuk dewasa dan 7.000 yen untuk anak-anak usia 2-11 tahun. Di bawah usia 2 tahun tidak diperbolehkan ikut.
  • Reservasi paling lambat jam 12 siang sehari sebelumnya.
  • Biaya tour sudah termasuk ongkos bis, makan siang (all- you-can-eat buffet), tiket masuk ke salah satu farmhouse di Shirakawa-go (bisa pilih sendiri) dan peta jalan-jalan.
  • Durasi tour kira-kira 11 jam.
  • Jadwal tour: berkumpul di Nagoya station Meitetsu Bus Station 4F pukul 8.10; tiba di Takayama pukul 11.15 dan ada free time kurang lebih 90 menit; makan siang di Takayama pukul 13.00 selama kurang lebih 1 jam; tiba di Shirakawa-go pukul 15.00 dan ada free time kurang lebih 80 menit; kembali ke Meitetsu Bus Center 4F kurang lebih pukul 19.10 malam.
  • Tour diadakan setiap hari Jumat, Sabtu dan Minggu. Cek update jadwal tour di website sebelum pesan.
  • Pemesanan bisa dilakukan melalui website: http://dorapack.com/special/27502/index.html.
  • PS: ada wifi gratis di dalam bis dan ada colokan listrik di masing-kursi bis! (kalau kena macet tidak usah khawatir mati gaya. ;))

Di Depan Takayama Jinya3. Pakai Tourist Pass yang dikeluarkan oleh JR Rail Pass

Rupanya selain JR Pass yang bisa digunakan untuk transportasi umum di Jepang, JR Pass juga membuat beberapa Tourist Pass khusus untuk destinasi-destinasi populer di Jepang. Di Central Japan sendiri ada 4 rute populer yang bisa dikunjungi menggunakan Tourist Pass ini: Takayama-Hokuriku Area, Alpine-Takayama-Matsumoto Area, Ise-Kumano-Wakayama Area dan Mt. Fuji-Shizuoka Area.

Kalau mau ke Takayama dan Shirakawa-go, paling pas menggunakan Takayama-Hokuriku Area Tourist Pass. Info penting mengenai tourist pass ini:

  • Harganya 14.000 yen untuk dewasa dan 7.000 yen untuk anak-anak usia 6-11 tahun.
  • Berlaku untuk 5 hari berturut-turut.
  • Sama seperti JR Pass, Tourist pass ini juga TIDAK BISA dibeli di Jepang. Beli di MCO (Miscellaneous Charges Order) sebelum berangkat ke Jepang. Kemudian tukarkan MCO di stasiun-stasiun yang sudah ditentukan saat tiba di Jepang.
  • Takayama-Hokuriku Tourist Pass secara garis besar mengcover transportasi antara Nagoya, Gero, Takayama, Shirakawa-go, Toyama, Kanazawa, Fukui , Kyoto, Shin-Osaka, Osaka sampai ke Kansai Airport.
  • Tourist Pass ini tidak mengcover biaya tiket masuk ke tempat-tempat wisata yang dilewati. Tujuan tourist pass ini adalah mempermudah transportasi di rute-rute populer.

Siap Jalan Jalan Ke ShirakawagoKami terbang ke Nagoya dengan Cathay Pacific. Mereka punya daily flights dari Jakarta ke Nagoya dan 5 kota lain di Jepang.

Gimana? Sekarang sudah ga bingung lagi kan kalau mau ke Shirakawa-go dan Takayama? Mudah-mudahan informasi yang kami bagikan ini bisa membantu memberikan gambaran buat nyusun itinerary jalan-jalan kamu. Enjoy Shirakawa-go dan Takayama! Buat yang punya waktu 5 hari di Central Japan, bisa juga intip Itinerary Liburan 5 Hari 4 Malam di Nagoya dan Central Japan buat inspirasi.

Thanks to JNTO ID and Cathay Pacific ID for the trip to Nagoya and central Japan!

The post Panduan ke Shirakawa-go & Takayama dari Nagoya appeared first on Pergi Dulu.

The Pier, Cathay Pacific First Class Lounge di Hong Kong Airport

$
0
0

Ada yang suka red-eye flight karena bisa tidur selama perjalanan, ada juga yang tidak suka karena memang susah tidur kalau tidak berada di proper bed. Tapi memang benar, senyaman-nyamannya tidur di pesawat, masih lebih enak tidur di darat. Oleh karena itu begitu mendarat di Hong Kong dalam perjalanan menuju Nagoya dari Jakarta, kami langsung tancap gas menuju The Pier, Cathay Pacific First Class Lounge yang ada di dekat gate 63 Hong Kong Airport.

Saking semangatnya, saya lupa ngecek paspor dan boarding pass. Beberapa meter sebelum sampai screening gate untuk mengecek barang bawaan, saya merogoh kantong tas dan langsung panik begitu sadar kalau paspor dan boarding pass ga ada di dalam tas. Langsung saya taruh tas di lantai, bongkar semua isinya dan hasilnya….tetap nihil.Koridor Utama The Pier First ClassKami langsung putbal (putar balik) menuju arah pesawat dan berharap mudah-mudahan bisa masuk pesawat lagi. Di perjalanan kami bertemu dengan teman-teman media dan mereka shock sambil berkomentar “Kalian udah sering traveling keliling dunia masih bisa kelupaan paspor dan boarding pas?! Tsk….tsk…tsk.” Yah…namanya juga manusia, kadang khilaf. (padahal malu juga sih)

Cobaan belum selesai karena ada gate untuk screening suhu tubuh dan di sana arusnya cuma searah. Saya bingung menjelaskan kenapa kami balik arah. Petugas yang melihat kecinaan di muka saya langsung nyerocos pake bahasa Mandarin “Ni qu na li?” (- kamu mau ke mana?). Langsung saya jawab dengan jawaban singkat dan padat sambil nunjukin muka panik “I left my passport on the plane.” Mereka manggut-manggut aja sambil bingung koq ada penumpang seteledor itu.Sambil terburu-buru dan mencari gate pesawat, saya masukin tangan ke kantong sisi tas yang biasanya diisi henpon dan barang-barang kecil lainnya. Loh…..koq ada buku kecil?? Lha….ternyata paspor dan boarding pass ada di kantung saku tas! (yang tadi waktu panik ga keperiksa). Adam langsung geleng-geleng kepala sambil sepanjang jalan ke lounge ngomel-ngomel “Malu-maluin aja nih kamu!”The Bureau Di The Pier First Class

Fasilitas The Pier First Class Lounge

Begitu masuk The Pier First Class Lounge suasana relaks langsung terasa. Bertolak belakang dengan Premier Lounge yang ada di Bandara Soekarno-Hatta Jakarta yang rame banget lounge-nya, di sini sangat tenang. Beberapa orang terlihat duduk di pojokan masing-masing dengan jarak yang cukup jauh dengan orang lain.Sebuah lorong dengan desain dan dekorasi minimalis berkelas menyambut kami. Meja solidwood besar dengan pot-pot berisi tanaman hijau menjadi centerpiece di lorong tersebut, ditemani oleh meja-meja kecil lainnya di pinggir tembok serta beberapa kursi. Bukan area duduk memang, karena ada ruangan khusus untuk duduk yang dilengkapi sofa-sofa empuk dan pemandangan ke arah pesawat-pesawat yang sedang bongkar muat.Day Suite Di The Pier First ClassLorong utama tersebut menghubungkan semua fasilitas yang ada di First Class Lounge:

  • The Bar — bisa order cocktail sepuasnya 🙂
  • The Bureau — buat yang butuh cek kerjaan pake laptop, bisa sekalian masuk ada ke The Bureau. Bentuknya 6 workstation yang dilengkapi dengan iMac dan wifi kencang gratis. Ngomong-ngomong soal wifi, ga cuma tersedia di area The Bureau koq, di seluruh area The Pier First Class Lounge juga bisa akses unlimited wifi tersebut.

  • The Dining Room & The Pantry — urusan makan ga usah khawatir, di sini ada 2 opsi. Kalau waktu transit cuma sebentar, bisa langsung ke The Pantry. Di sana sudah ada makanan dan minuman yang sudah disajikan, selalu fresh dan bisa langsung diambil. Ada roti, buah-buahan, pastries, cake, yoghurt, juice, dll. Kalau waktu transitnya lama dan santai, bisa ke The Dining Room. Di sana pesan makanan ala carte dari menu yang tersedia. Kami pesan salah satu menu andalan mereka yaitu Wonton Noodle. Teman kami ada yang pesan Dan Dan Noodle, salah satu signature noodle mereka yang berupa mie dengan saus kacang dan agak pedas. Kualitas makanan/minuman sangat bagus dan servisnya juga sangat ramah.

  • The Retreat — kalo baru dapet red-eye flight dan pengennya santai-santai aja, coba deh mampir ke Day Suites. Cuma ada 8 kamar sih, tapi biasanya ga penuh karena ada batas waktunya. Kalo ga salah maksimal 2 jam. Di dalam Day Suites itu bisa tidur selonjoran atau sekedar goler-goler sambil ditemani dengan pemandangan pesawat yang parkir. Privacy-nya jauh lebih tinggi dibandingkan di area duduk. Habis bangun tidur bisa cobain Massage Service-nya kemudian mandi. Massage-nya cuma 15 menit, bisa pilih mau foot massage atau shoulder & back massage. Seger lagi deh dan langsung siap buat flight berikutnya!

The Pier First Class Lounge ini sengaja didesain supaya penumpang bisa merasa relaks saat transit. Baik dari segi bahan furniture, warna, musik sampai aroma, semuanya sudah dirancang dan dipilih dengan pertimbangan menciptakan atmosfer yang menyenangkan.

The Pier First Class Lounge Hong Kong Airport
Lokasi: Terminal 1, lantai 6, dekat Gate 63 dan The Pier Business Class Lounge
Jam buka: 05:30 – 00:30
Yang bisa masuk: setiap penumpang First Class, anggota Marco Polo Club terpilih dan pemegang oneworld frequent flyer terpilih. 

The post The Pier, Cathay Pacific First Class Lounge di Hong Kong Airport appeared first on Pergi Dulu.


Panduan Day Trip ke Khao Yai dari Bangkok

$
0
0

Buat yang udah khatam jalan-jalan di Bangkok mungkin lain kali mau coba melipir 3 jam ke luar kota Bangkok? Saat ini Khao Yai sepertinya semakin naik daun karena jaraknya yang tidak terlalu jauh dari Bangkok sehingga memungkinkan kalau mau day trip (meskipun sebenarnya lebih enak kalau stay overnight 2-3 hari supaya lebih santai eksplor-nya). Selain itu ada banyak pilihan aktivitas yang bisa dilakukan di Khao Yai dan dipilih sesuai dengan minat masing-masing.

Ada Apa di Khao Yai?

Suasana Khao Yai jauh berbeda dari Bangkok yang hectic dan ramai serta sering macet. Di Khao Yai jalanan jauh lebih sepi, suasananya lebih santai dan banyak area hijau seperti hutan atau ladang sehingga hawanya lebih sejuk dan menyenangkan.Taman Nasional Khao Yai

1. Khao Yai National Park

Alasan kebanyakan orang mengunjungi Khao Yai adalah karena taman nasional-nya. Khao Yai National Park merupakan area yang cukup besar dan masih banyak binatang liar yang hidup di dalamnya namun ada satu jalan utama yang membelah taman nasional tersebut sehingga pengunjung bisa merasakan kehidupan alam liar saat memasuki area taman nasional tersebut.Jalanan Di Dalam Area Taman Nasional Khao Yai

Salah satu daya tarik Khao Yai National Park adalah banyaknya gajah-gajah liar serta hewan lainnya seperti gibbon, gaur, buay, gowana serta rusa yang bebas berkeliaran di area tersebut. Ngeri-ngeri sedap ketemu hewan liar di alam liar. Kalau biasanya pengunjung merasa aman melihat hewan di balik jeruji besi di kebun binatang, di taman nasional ini kita sebagai pengunjung yang harus jaga sikap karena memasuki habitat mereka.Rusa Liar Di Khao YaiKami sendiri sempat merasakan ketegangan berhadapan dengan gajah liar yang hendak menyeberang jalan dan dikejar oleh gajah tersebut saat kami melintas dengan motor yang kami naiki. It was quite scary, but it was an awesome experience!Dikejar Gajah Liar Di Khao YaiBuat yang ga suka binatang liar, ada banyak tempat menarik lain di Khao Yai National Park. Air terjun Haew Suwat merupakan air terjun paling populer di sini karena pernah jadi lokasi syuting film The Beach yang dibintangi Leonardo DiCaprio tahun 2000. Selain Haew Suwat masih ada Haew Narok (air terjun tertinggi di Khao Yai), viewing points dan beberapa watch tower.Haew Suwat Waterfall Film The BeachSehari penuh cukup sih buat eksplor Khao Yai National Park, tapi biasanya bule-bule yang suka alam akan menghabiskan 2 hari 1 malam di dalam taman nasional tersebut. Ada camping ground, fasilitas toilet, restoran dan beberapa warung kecil. Tiket masuk Khao Yai National Park: 400B/hari.

2. Cafe hopping

Kami menghabiskan 2 hari penuh di Khao Yai. Satu hari penuh untuk eksplor taman nasional, dan 1 hari lagi untuk mampir ke cafe-cafenya. Di sepanjang jalan menuju Taman Nasional (kurang lebih 20 km) ada banyak sekali cafe dan restoran di kiri kanan jalan yang lumayan menarik buat dimampiri. Kami sempat mampir ke cafe yang namanya Mew (kalo ga salah artinya kucing), makan cheese cake dan minum kopi serta anchan tea (minuman biru dari bunga telang). Tempatnya sangat instagrammable baik di dalam ruangan maupun di kebun depannya.Cafe Instagrammable Di Khao YaiSatu lagi kami mampir ke coffee shop kecil di pinggir jalan bernama B77. Kecil, tapi menyenangkan atmosfernya. Bernuansa kayu dan dekorasinya sangat detail. Menunya simple, cuma ada minuman dan beberapa cake serta ice cream, tidak ada makanan berat. Selain 2 cafe tersebut masih ada banyak lagi cafe yang menggoda di sepanjang jalan, tinggal baca-baca review aja dulu dan cari yang menarik.Coffee Shop Di Khao Yai

3. Instagrammable places

Seiring dengan semakin populernya media sosial untuk pamer foto khususnya Instagram, maka semakin banyak juga business owner yang pintar memanfaatkan kesempatan dengan membuat tempat-tempat yang sekarang ini dikenal dengan istilah ‘instagrammable’. Ada banyak tempat-tempat wisata di daerah Khao Yai yang sengaja bikin tempat dengan banyak objek foto, misalnya bangunan ala-ala Italia, foto dengan hewan ternak seperti domba atau alpaca, serta bangunan dengan tema khusus lainnya.Viewpoint Di Khao YaiKami sendiri belum pernah masuk ke tempat-tempat tersebut (cuma sempat lewat depannya) karena memang Adam kurang begitu suka tempat-tempat yang nuansanya ‘buatan’. Selain itu kebanyakan tempat yang menjual instagram spot tersebut memberlakukan tiket masuk mulai dari beberapa puluh baht hingga beberapa ratus baht. Bahkan sebagian tempat punya sarana akomodasi yang sengaja dibuat bertema khusus.Foto Foto Dari WatchtowerKalau penasaran dan pengin coba menginap atau sekedar foto-foto bisa ngintip ke:

  • Khao Yai Panorama Farm (mushroom farm dan bisa menginap di bangunan berbentuk jamur)
  • Thames Valley (hotel bertema pedesaan Inggris)
  • Primo Piazza (komplek cafe/resto bertema desa Italia, bisa feeding alpaca)
  • Chocolate Factory (cafe menjual berbagai produk coklat)
  • Palio Village (shopping village bertema desa Italia)

4. Sunflower Field

Hampir sama dengan kebun bunga matahari di Lopburi dan Mae Hong Son, kebun bunga matahari di Khao Yai juga ada waktu mekarnya. Biasanya paling aman kalau datang di bulan Januari karena katanya kalau Desember kadang belum mekar dan akhir bulan Februari kemarin waktu kami ke sana sepertinya kami terlambat beberapa hari karena kebun bunga mataharinya sudah dibabat habis untuk tanaman berikutnya. Ga dapet bunga mataharinya, akhirnya kami makan tumis sunflower sprout aja di restoran lokal 😉Tumis Sunflower Sprout

Cara ke Khao Yai dari Bangkok

Berdasarkan pengalaman pribadi, kami sudah mencoba 2 dari 3 alternatif transportasi dari/ke Khao Yai dari/ke Bangkok. FYI, kota terdekat dari Khao Yai yang dihubungkan dengan transportasi umum dari Bangkok adalah Pak Chong. Jaraknya sekitar 50 km dari pusat kota Pak Chong ke Khao Yai National Park. Kalau ke tempat-tempat lain di luar taman nasional, bisa sekitar 15-30 km karena kebanyakan lokasinya sebelum pintu masuk taman nasional.Stasiun Kereta Di Pak Chong

  • Kereta api: ini merupakan transportasi paling murah, dengan tiket kereta kelas 3 dari Hualamphong Station seharga 36B per orang sudah sampai stasiun kereta Pak Chong. Masalahnya ini merupakan opsi paling lambat. Bahkan waktu berangkat dari Bangkok kami sempat batal naik kereta karena keretanya mogok di Bang Sue dan terpaksa kami ngungsi ke Mo Chit untuk naik bis. Durasi normal perjalanan kereta Pak Chong – Bangkok kurang lebih 4-5 jam. (FYI: kalau sudah ada plan ke Ayutthaya sebenarnya gampang kalau mau nyambung ke Khao Yai karena line kereta yang ke Ayutthaya sama dengan line kereta ke Pak Chong. Jadi tinggal naik kereta dari Ayutthaya selama 2 jam, bisa sampai ke Pak Chong.)
  • Bis: dari terminal bis Mo Chit ada banyak keberangkatan ke Pak Chong (kurang lebih setiap setengah jam), biasanya jurusan Nakhon Ratchasima. Pastikan saat beli tiket kalau bisnya bakal berhenti di Pak Chong karena kadang ada jurusan Nakhon Ratchasima yang bablas langsung tanpa berhenti di Pak Chong. Tiket bis sekitar 180B dengan lama perjalanan sekitar 3 jam.
  • Minivan: kalau mau naik minivan juga sama, dari Mo Chit. Biasanya minivan lebih reguler keberangkatnya, begitu penuh bisa langsung berangkat. Saya sendiri kurang suka naik minivan di Thailand karena beberapa kali naik minivan supirnya ala pembalap sehingga agak sport jantung. Tapi kalau mau cepat sepertinya minivan opsi yang paling tepat.

Masalahnya begitu sampai Pak Chong terus gimana caranya supaya sampai ke Khao Yai? Dibahas di poin berikutnya ya 😉

Transportasi di Khao Yai

Khao Yai bukan kota yang besar, bahkan bisa dibilang Khao Yai itu bukan kota dan lebih terkenal dengan taman nasional. Akibatnya tranportasi umum sangat terbatas. Menurut info ada song thaew (semacam angkot) yang bolak balik dari Pak Chong ke pintu masuk taman nasional, selebihnya harus disambung dengan hitchhiking atau jalan kaki (lumayan jauh juga ke mana-mananya).Sewa Motor Di Taman Nasional Khao Yai

Kalau mau lebih fleksible dan nyaman, pilihannya:

  • Sewa motor: ini opsi yang kami pilih karena pada dasarnya kami suka fleksibilitas dan kebebasan mau jalan jam berapa atau mau ke mana aja. Kami sewa di Pak Chong atas rekomendasi host AirBnB dengan harga 300B/hari. Kami sempat ketemu pasangan asal Inggris yang menginap di bungalow di depan pintu masuk taman nasional, mereka menyewa motor dari hotel tersebut seharga 500B/hari. Opsi ini cocok buat yang bisa naik motor, tidak perlu khawatir tidak punya SIM internasional karena jarang diperiksa.
  • Ikut tour: ini buat yang punya waktu terbatas dan tidak mau repot mikir harus ke mana dan mau lihat apa. Pokoknya tinggal ngikut guidenya. Kami lihat lumayan banyak tur yang seliweran di dalam taman nasional. Bentuk kendaraannya seperti pick-up truk dengan atap tertutup dan biasanya digabung dengan orang lain hingga memenuhi kuota.
  • Sewa mobil + driver: ini opsi buat yang mau keliling-keliling dengan tujuan yang sudah diriset, misalnya mau ke cafe A, hotel B, perkebunan C. Karena memang sulit transportasi di Khao Yai, maka sewa driver sendiri bisa jadi pilihan yang tepat. Kalau belum riset juga bisa sih, tinggal minta drivernya saja antar ke tempat-tempat yang menurut kamu menarik. Dapat info dari teman kalau sewa mobil + driver ini harganya sekitar 2.500B untuk 1 hari keliling-keliling. Cocoknya kalau jalan bareng beberapa orang teman supaya bisa sharing cost.

Penginapan di Khao Yai

Seperti yang sudah kami bilang sebelumnya, Khao Yai memungkinkan untuk dijadikan destinasi day trip dari Bangkok. Tapi kami sih menyarankan untuk menginap setidaknya 1-2 hari supaya bisa eksplor lebih banyak dan memang ada banyak sekali yang bisa dilihat dan aktivitas yang bisa dilakukan di Khao Yai. Akomodasi lebih banyak tersedia di Pak Chong. Di Khao Yai juga ada lumayan banyak akomodasi tapi bentuknya lebih ke resort dan memang ditujukan buat weekenders dari Bangkok. Untuk di dalam taman nasionalnya sendiri ada beberapa lodge, bungalow dan camping ground (bisa bawa tenda sendiri atau sewa dari headquarter).Sunset Di Khao YaiKami sendiri menginap di salah satu AirBnB yang ada di Pak Chong namanya Somphon’s House. Sangat murah dan pemiliknya sangat membantu dalam memberikan informasi. Harganya sekitar Rp200.000 per malam dan sudah termasuk sarapan pagi yang dibikinin sama host-nya setiap pagi. Tidak perlu takut komunikasi sulit karena pemiliknya sangat fasih berbahasa Inggris dan senang bertukar cerita dengan tamu-tamunya. Kalau belum sign-up AirBnB bisa daftar dulu lewat sini dan dapat diskon US$25 untuk bookingan pertama.

Alternatif akomodasi lain di Pak Chong (dekat stasiun bus dan kereta):

Beberapa pilihan akomodasi di Khao Yai (lebih bagus kalau punya transportasi pribadi seperti car & driver):

Sekarang sudah ada gambaran kan tentang Khao Yai, tempat yang bisa jadi destinasi alternatif dari Bangkok. Kalau sudah ada yang berhasil ke sana dengan bantuan informasi di sini, boleh dong bagiin pengalamannya biar bisa jadi feedback juga buat kami. 😉

The post Panduan Day Trip ke Khao Yai dari Bangkok appeared first on Pergi Dulu.

Hunting Kuliner Lokal di Taipei City, Taiwan

$
0
0

Setiap kali traveling ke tempat baru pasti kami berdua harus menyeimbangkan antara  ‘makan enak’ atau ‘makan makanan lokal’. Jangan salah, bukan berarti makanan lokal pasti tidak enak. Tapi hunting makanan lokal lebih besar tantangannya. Pertama karena infonya lebih harus dalam digali, kedua karena kemungkinan besar lidah kurang terbiasa. Jadinya seringkali malas nyoba sesuatu yang kita sendiri ga yakin bakal suka.

Adam biasanya yang ngurusin ‘makanan enak’ karena buat dia salah satu hal yang wajib dicari di tiap tempat adalah kopi yang enak dan cake yang nikmat. Sedangkan Susan biasanya lebih penasaran dengan jajanan lokal. Meskipun ga semuanya cocok, asalkan tidak berhubungan dengan jeroan atau yang aneh-aneh, biasanya sih pengen coba.Raohe Night MarketBerikut ini hasil hunting kuliner lokal yang kami lakukan di Taipei City. Kebanyakan kami dapatkan di night market, tapi sebagian ada yang kami dapatkan dari warung-warung lokal dari hasil riset foursquare di sekitar tempat kami nginap.

1. Stinky Tofu

Ini kayaknya yang jadi ikon utama kuliner lokal Taiwan, ada di seluruh penjuru Taiwan bukan cuma di Taipei City aja. Gampang deteksinya, begitu ada bau-bauan kurang enak berarti ada gerobak penjual stinky tofu di dekat sana. Haha…baunya agak nyengat bernuansa fermentasi, tapi kalau lagi dimakan sih ga gitu kerasa. Paling kalau dicium-cium lumayan kerasa bau asem-nya.

Kalau yang original tahunya kotak-kotak, tabur acar sayur dan sambel encer, agak keliatan kayak tahu gejrot sih 😉 Kemarin kami cobanya yang hipster, bentuknya kayak stik panjang-panjang dan bisa pilih taburan saus keju, tartar, honey mustard, wasabi, dll. Harga: NT$60/cup di Raohe Night Market.Stinky Tofu

2. Scallion Pancakes (martabak daun bawang)

Tertarik coba karena kayaknya menarik, apalagi kalau kamu suka daun bawang. Kalau ga suka daun bawang, jauhi makanan ini karena isinya penuh dengan irisan daun bawang. Bentuknya kayak ular melingkar terus digoreng dengan minyak yang sangat sedikit sampai kecoklatan di kedua sisinya.

Kulitnya kayak bahan kulit martabak tapi ga garing kriuk-kriuk. Rasanya lumayan enak, gurih-gurih manis alami dari daun bawangnya. Harga: NT$40 di Raohe Night Market.Scallion Pancake

3. Frying Milk

Mungkin maksudnya Fried Milk? Anyway, seperti yang bisa ditebak, itu adalah susu goreng. Hah? Pegimana bikin susu goreng?! Kalo dilihat-lihat dari stock yang dibawa, cairan susu yang kemungkinan dicampur gelatin didiamkan hingga mengental dan bisa dipotong-potong. 3 potong susu ditusukkan dengan menggunakan tusuk sate kemudian digoreng di dalam minyak panas.Frying Milk Shihlin MarketBiasanya si penjual akan selalu kasih yang fresh from the frying pan dan bilang “hati-hati panas”. Betul panas banget, hati-hati mulut melepuh. Begitu digigit luarnya crunchy, dalamnya manis dan lumer di mulut tapi ga sampe netes-netes gitu sih. Ga bikin kenyang tapi unik aja buat dicoba. Harga: NT$20 di Shihlin Night Market. Frying Milk Taiwan

4. Pearl Milk Tea

Belum lengkap rasanya kalau belum minum Pearl Tea di tempat kelahirannya di Taiwan. Konon katanya Pearl Milk Tea pertama kali dipopulerkan oleh salah satu toko di Taichung tahun 1983. Kami sudah mendatangi tempat tersebut, tapi tidak perlu repot cari Pearl Milk Tea di Taiwan karena hampir setiap beberapa meter (khususnya di kota-kota besar) pasti ada penjual Pearl Milk Tea.

Menurut kami pearl di sini lebih kecil ukurannya dan lebih lembek sehingga ga terlalu cape ngunyahnya. Kombinasinya ada banyak, tapi kami suka yang original dan simple seperti Brown Sugar Pearl Milk Tea. Harga: NT$40-60 tergantung kombinasi, di Shihlin Night Market. Pearl Tea Shihlin Market

5. Hot Star Fried Chicken

Pertama kali liat ini di Shihlin Night Market dan antriannya panjang. Katanya originalnya memang di sini dan mereka cuma jual 1 jenis makanan yaitu large fried chicken alias ayam goreng tepung raksasa. Bentuknya fillet (tanpa tulang) dan ukurannya gueeeedeeee banget. Kulit tepungnya tebal, kata Adam sih agak terlalu tebal. Tapi tepungnya dicampur bumbu sehingga rasanya enak, bukan cuma tepung tawar.Hot Star Chicken Shihlin MarketSebelum dikasih, petugasnya selalu tanya mau pedas atau tidak. Kalau mau akan dikecrotin bubuk cabe lagi, ga pedes sih, malah enak jadi ada kick-nya. Nemu Hot Star Fried Chicken lagi di area Ximending, tapi di sini pilihannya banyak. Bukan cuma large fried chicken, tapi juga ada fried king oyster mushroom, fried boneless chicken nugget, fried scallop and squid balls, tempura, dll. Harga large fried chicken: NT$70 di Shihlin Night Market. Hot Star Large Chicken

6. Xiao Long Bao (steamed soup dumpling)

Restoran terkenal yang menyajikan xiao long bao sudah tersebar ke berbagai negara, yaitu Din Tai Fung. Lokasi Din Tai Fung yang original ada di Xinyi Road, Taipei City. Siap-siap aja antrian panjang setiap hari. Xiao Long Bao itu dumpling berisi minced pork yang kalau kulitnya digigit ada sedikit kuahnya. Enak dimakan panas-panas pakai sumpit dan sendok bebek untuk nadah kuah yang belepotan.

Kalau malas antri ada banyak sekali restoran di Taiwan yang menyajikan berbagai jenis steamed dumpling termasuk xiao long bao. Harga: NT$150/10 buah di sebuah resto lokal. Xiao Long Bao

7. Lu Rou Fan (braised pork rice)

Buat penggemar babi kecap pasti akan suka makanan ini. Mirip banget dengan babi kecap sih, tapi dagingnya menggunakan samcan (pork belly) semua sehingga sangat fatty. Ada 2 pilihan, lu rou fan yang biasa dan murah pakai daging yang sudah diiris kotak-kotak kecil kemudian ditabur di atas nasi putih kemudian disiram kuah kecapnya. Kalau mau yang lebih besar porsi dagingnya, kadang ada opsi sepotong pork belly besar dan tebal yang tidak dipotong-potong, biasanya harganya juga lebih mahal.Lu Rou Fan BesarLu rou fan porsi kecil sangat murah dan cukup mengenyangkan. Buat saya sih cukup, tapi buat bule-bule biasanya pesan yang ukuran besar. Resto khusus lu rou fan yang recommended dan pakai antri (tapi cepat banget koq majunya) di Taipei City adalah Jing Fen Braised Pork Rice (di foursquare tertulis Kinfen Braised Pork Rice). Tapi selain itu banyak banget koq yang jual lu rou fan di mana-mana. Harga: NTD$30 porsi kecil, NT$65 untuk nasi dengan pork belly utuh di Jing Fen Braised Pork Rice. Lu Rou Fan Kecil

8. Candied fruits

Sebenarnya snack ini simple banget, tapi tampilannya cukup menggoda. Strawberry ukuran besar yang warnanya merah merona dan terlihat ranum ditata menggunakan tusuk sate kemudian dicelupkan ke dalam cairan gula. Kemudian ditunggu sampai lapisan gulanya mengeras baru dipajang. Lapisan gulanya bikin tampilan mengkilat seperti kaca.Candied FruitsSaat digigit lapisan gulanya retak sehingga memberikan tekstur yang menarik saat mengunyah daging strawberry yang lembek. Rasa manisnya pun berbaur dengan sedikit rasa asam dari buah. Selain strawberry, beberapa penjual mengkombinasikannya dengan tomat cherry, kiwi, plum, irisan belimbing, pokoknya buah apa aja deh yang bisa ditusuk pake tusuk sate. Harga: NT$50 untuk 1 tusuk dengan 3 butir stroberi dan 1 tomat cherry.Candied Strawberries

9. Fu zhou noodle

Sejauh ini fu zhou noodle paling mirip dengan yamien Bandung yang merupakan salah satu makanan favorit saya. Intinya, fu zhou noodle itu mie kuning rebus yang diaduk-aduk pake minyak wijen kemudian ditaburi potongan daun bawang segar. Mirip dengan yamien polos kan? Dan di sana dry noodle seperti itu (tidak berkuah) juga disebut ‘yi mian’.

Kemarin ini kami makan yang ada topping daging cincang masak kecap-nya. Di Bandung beberapa yamien non-halal juga begitu tampilannya. Kalau dilihat dari sejarahnya, banyak makanan Chinese di Bandung yang kemungkinan asal penyebarannya dari daerah Fu Zhou di China, makanya banyak kemiripannya. Harga: NT$40 untuk porsi kecil di Yi Ping Fu Zhou Noodle House.Fu Zhou Noodle

10. Sarapan ala Taiwan

Ini beneran disebut sarapan ala Taiwan karena selama 2.5 minggu di Taiwan, di setiap kota pasti ada kedai yang khusus jualan makanan untuk sarapan ini. Jenis makanannya macam-macam tapi sebagian besar jual susu kedelai.

Yang menarik, selain susu kedelai yang diminum manis, ada yang disebut salty soy milk! Rupanya salty soy milk itu tidak diminum begitu saja melainkan dimakan. Cairan susu kedelai polos dicampur dengan condiment yang mirip dengan condiment bubur ayam, ada daun bawang, bawang goreng, irisan cakue dan udang kering cilik-cilik.

Di sela-sela gerakan tangan si om penjual soy milk yang super cepat, ada satu bahan rahasia yang fungsinya mengentalkan susu kedelai jadi curd (dadih). Jadinya cairan susu di mangkuk itu memisahkan diri, ada yang menggumpal mengapung sedangkan cairannya jadi bening. Rasanya enak-enak aja sih, teksturnya jadi kayak makan isian tahu sumedang tanpa kulit garingnya.Sarapan Ala TaiwanSelain soy milk, menu yang hampir selalu menemani adalah cakue. Tapi kadang cakuenya sudah dingin karena tidak digoreng fresh. Selain itu ada juga yang disebut chinese pancake (semacam roti cane) yang diisi telur dadar atau pork chop. Ada juga nasi yang digulung dengan isi abon, potongan cakue kemudian gulungan nasinya dibungkus lagi pakau telur dadar.

Banyak deh kombinasinya, sebagian besar bahan utamanya ya cakue, telur dadar, kulit roti, abon, daging tipis. Ada juga yang jual bapao isi daging atau bapao polos (mantau) yang diisi telur/daging. Tiap tempat punya menu andalannya masing-masing. Beberapa tempat sarapan populer di Taipei di antaranya Fu Hang Soy Milk dan Yong He Soy Milk King. Harga: tidak sampai NT$100 untuk sarapan mengenyangkan 2 orang di Yong He Soy Milk.Tempat Sarapan Lokal Di Taipei

11. Dessert campur-campur

Ada banyak sekali kedai khusus jual dessert yang isinya semangkuk isi berbagai jenis isian mulai dari taro ball, kolang-kaling (eh ga tau beneran kolang-kaling apa bukan, pokoknya kenyal-kenyal gitu), tofu pudding, almond pudding, jelly, cincau hitam, kacang merah, dll. Pokoknya semua ditumplekin di satu mangkok terus ditambah es serut dan cairan gula.Dessert CampurKemarin ini kami coba yang di Raohe Night Market dan agak kurang cocok. Teksturnya kenyal-kenyal semua dan isinya terlalu banyak, jadinya blenek walopun udah semangkuk berdua. Kalau suka yang panas juga ada dessert panas, biasanya berkuah jahe. Ini yang local style ya. Kalau yang modern ala-ala Hong Tang gitu juga banyak, pake potongan mangga, es serut, es krim. Harga: NT$50 di Raohe Night Market.Mango Dessert

12. Matsusaka Pork

Denger nama Matsusaka langsung inget jenis daging sapi paling top di Jepang selain Kobe beef dan Hida beef. Tapi rupanya Matsusaka Pork belum tentu berasal dari Jepang. Konon katanya karena nama Matsusaka itu menjamin kalau daging tersebut berkualitas tinggi (memiliki rasio tertentu antara daging dan lemak), banyak bisnis makanan di Taiwan menggunakan nama tersebut untuk ‘menjual’ produknya.Matsusaka Pork Raohe Night MarketKami mencoba grilled pork yang diiris tipis-tipis kemudian disemprot cairan lemon. Teksturnya mantap banget, lembut saat dikunyah tapi masih crunchy. Rasanya tidak berlebihan karena tidak pakai banyak bumbu, semprotan lemonnya bikin taste jadi fresh. Harga: NT$100 untuk porsi kecil, NT$150 porsi besar di Raohe Night Market.Matsusaka Pork

13. Grilled Mochi

Nemu ini waktu ngubek-ngubek foursquare di daerah Ximending. Kedengarannya menarik, mochi dibakar kemudian disiram pakai topping pilihan, bisa manis atau asin. Yang manis pilihannya: susu kental manis, saus coklat, saus green tea, keju, kacang, wijen hitam. Yang asin pilihannya saus bbq, thai spicy, thai curry dan japanese soy sauce.Grilled MochiMochinya berbentuk balok yang lagi-lagi ditusuk pakai tusuk sate. Dibakarnya seperti bakar sate, dibalik-balik hingga ada hangus-hangus sedikit. Antriannya kadang panjang, tapi menurut kami sausnya agak mengecewakan. Kami pilih saus coklat dan sausnya encer-encer gitu. Mochinya pun biasa aja kayak makan ketan bakar polos. Harga: NT$35 di pasar malam di area Ximending. Grilled Mochi Saus CoklatSemua yang disebut di atas sudah kami coba sendiri. Lokasi sebagian besar ada banyak, yang disebutkan di atas adalah lokasi yang kami kunjungi dan harga yang kami bayar. Beda lokasi bisa jadi beda harga. Ada beberapa makanan lokal lainnya yang lumayan terkenal di Taipei tapi tidak sempat kami coba dengan beberapa alasan: tidak terlalu suka jadinya tergeser dalam daftar prioritas, memang tidak suka jadi males nyoba, atau antriannya terlalu panjang (aka males antri).Grilled Seafood Di Night MarketKalau penasaran dan pas kebetulan ada kesempatan, bisa coba: Beef Noodle, Ah Chung Rice Flour Noodle di Ximending, Beef Cubes dan berbagai grilled seafood. Buat yang pengen tau cafe-cafe enak di Taipei, nanti akan ada postingan khusus tentang ini. Tungguin ya! Ada yang udah pernah coba makanan-makanan di atas? Yang mana favorit kamu atau yang paling bikin penasaran? 😉

The post Hunting Kuliner Lokal di Taipei City, Taiwan appeared first on Pergi Dulu.

Cara Ambil Uang di ATM 7-Eleven Jepang

$
0
0

Saat jalan-jalan ke luar negeri biasanya kamu tukar uang di Indonesia sebelum berangkat atau ambil uang di sana? Kalau kami sih lebih sering ambil uang di negara yang dituju. Alasannya karena kadang kami travelingnya untuk jangka waktu yang lumayan lama dan agak riskan kalau bawa-bawa uang segepok. Jadi biasanya kami ambil kalau lagi butuh aja.

Waktu ke Jepang bulan Februari 2017 lalu, kami tidak punya Yen Jepang sama sekali karena ceritanya itu media trip yang semua kebutuhannya sudah dicover oleh pihak penyelenggara. Tapi, yang namanya baru pertama kali ke Jepang tentunya ga afdol kalo belum jajan-jajan cantik di minimart-nya. Oleh karena itu kami butuh uang tunai. Untungnya uang tunai mudah banget didapatkan di minimart tertentu, yaitu di 7-Eleven alias SevEl.Mesin ATM Di Seven Eleven JepangBukan, caranya bukan dengan ngerampok kasir Sevel. Kalo gitu nanti malah ga bisa pulang ke Indonesia dan mencoreng nama bangsa. Rupanya di hampir semua gerai 7-Eleven ada mesin ATM khusus bernama ATM Seven Bank. Cara kerjanya hampir sama dengan mesin ATM biasa, bedanya ini tidak tergantung kartu bank-nya apa. Yang penting kartunya diterima.

Prosedur pengambilan uang tunai di ATM Seven Bank:

  • Masukkan kartu ATM ke slot
  • Pilih bahasa: ada 12 bahasa tersedia termasuk Bahasa Indonesia!

  • Pilih jenis transaksi: tarik tunai atau cek saldo

  • Untuk transaksi tarik tunai, akan ada halaman peringatan kalau transaksi internasional bisa dikenakan biaya. Klik konfirmasi.

  • Pilih jenis rekening. Biasanya pilih ‘Tabungan”. Klik konfirmasi.

  • Masukkin PIN number. Klik konfirmasi.

  • Masukkan jumlah uang yang akan ditarik. Maksimal penarikan tunai: 100.000 yen. Uang yang dikeluarkan dalam lembaran 1.000 yen. Klik konfirmasi.

  • Ambil uang. Ambil tanda terima. Ambil kartu ATM.

FYI, waktu itu kami mengambil 10.000 yen dengan menggunakan kartu ATM BCA (debit card). Setelah dicek di laporan transaksi melalui klikbca baru ketahuan nilai tukarnya. Untuk 10.000 yen dihargai Rp 1.183.881 ditambah dengan biaya yang dikenakan oleh BCA sebesar Rp 25.000. Kami tidak ingat berapa conversion rate yang berlaku pada tanggal tersebut, namun kalau tidak salah ingat sih rate yang dikenakan oleh BCA ini tidak terlalu jelek.

Informasi penting berkaitan dengan ATM Seven Bank ini:

  • Mesin ATM Seven Bank ini selalu berada di DALAM gerai 7-Eleven (bukan di luar dan bukan minimart lain).
  • Kartu yang diterima oleh mesin ATM ini adalah kartu-kartu dengan logo VISA, Plus, MasterCard, Maestro, Cirrus, UnionPay, American Express, JCB, Discover dan Diners Club International.
  • Bisa digunakan 24 jam non-stop kecuali saat pemeliharaan sistem.
  • Beberapa ATM mungkin tidak menyediakan keseluruhan 12 bahasa.
  • Biaya administrasi penerbit kartu dapat dikenakan.
  • Jika ada masalah, gunakan interkom di mesin ATM untuk menghubungi CS 24 jam non-stop (bahasa Inggris).
  • Download aplikasi “Japan ATM Navigation” untuk petunjuk lokasi-lokasi ATM Seven Bank terdekat di sekitar kita.

Gampang banget kan cara ambil uang tunai di minimart di Jepang! Sekarang jadinya kalo butuh uang tunai ga perlu repot-repot cari ATM bank tertentu. Tinggal cari 7-Eleven aja. Asal jangan lupa bawa kartu ATM-nya 😉

The post Cara Ambil Uang di ATM 7-Eleven Jepang appeared first on Pergi Dulu.

Cara Memilih Backpack untuk Traveling

$
0
0

Ini adalah pertanyaan yang sering kami dapatkan. Backpack mana yang jadi rekomendasi kami? Dan pertanyaan tersebut sulit dijawab tanpa mengetahui trip seperti apa yang akan kamu jalani dan berapa kira-kira budget yang kamu miliki.

Dengan pertimbangan tersebut, kami mencoba menolong dengan memberikan gambaran backpack seperti apa yang paling cocok untuk kebutuhan kamu.

Backpack vs Koper

Sudah lebih dari 10 tahun kami tidak menggunakan koper. Kami kurang suka pakai koper. Bahkan ketika kami cuma liburan mengunjungi keluarga juga kami menggunakan backpack. Kenapa? Karena susah banget geret-geret koper di jalanan yang tidak beraspal. Tidak perlu jauh-jauh, bahkan di Bandung saja begitu keluar dari bandara repot kalau harus geret koper 300 meter di jalanan di depannya untuk cari Uber. Banyak lubang!

Contoh lain, kalau mau naik ferry untuk ke Pulau Samosir (Danau Toba), itu juga repot kalau bawa koper. Dalam beberapa kondisi, backpack lebih nyaman dibandingkan koper.

Gimana kalau AirBnB kamu ada di lantai 3 sebuah apartemen yang tidak punya lift. Kami sudah sering dapat apartemen yang tidak punya lift. Tidak masalah kalau bawa backpack. Tinggal jalan kaki saja naik tangga. Tapi kalau bawa koper akan susah banget narik koper ke masing-masing anak tangga dan itu akan membuat kamu membenci koper (atau malah AirBnB-nya). Percayalah. Belilah backpack yang nyaman.

Jenis perjalanan kamu seperti apa?

Ini hal penting yang harus dipertimbangkan. Jenis perjalanan yang akan kamu lakukan sangat menentukan jenis backpack seperti apa yang akan kamu beli. Ketika jalan kaki Camino de Santiago di musim panas, Adam membawa sebuah daypack kecil 28L Deuter. Ukurannya memang kecil banget, tapi cukup untuk membawa semua kebutuhan dia selama menjalani Camino (PS: dia cuma bawa 1 baju ganti untuk 34 hari perjalanan jalan kaki tersebut). Tapi untuk trip lainnya dia membawa backpack ukuran lain. Jadi tentukan terlebih dahulu jenis perjalanan yang akan kamu lakukan seperti apa, sebelum membeli backpack yang agak kamu gunakan untuk sebagian besar perjalanan kamu. Setelah menentukan jenis perjalanan barulah pilihannya nanti bisa dipersempit.

Ukuran Backpack yang Pas

Hal yang paling sering dikhawatirkan sebelum beli backpack adalah menentukan ukuran backpack yang pas. Sebelumnya Adam traveling dengan menggunakan backpack ukuran 70L, yang kalau diisi penuh jadi berat banget. Jadi bagi kami 70L adalah ukuran maksimal yang akan kami beli karena kalau lebih dari itu mungkin tidak akan kuat bawanya. Sekarang Adam traveling dengan backpack 55L Kathmandu dan Susan bawa 38L Kathmandu. Selain itu Adam juga bawa daypack terpisah dan Susan bawa tas selempang yang lumayan besar untuk bawa kamera, dll.

Intinya di sini adalah kebanyakan orang akan bisa dengan mudah bawa backpack ukuran 55L untuk trip pada umumnya. Kalau kamu perlu bawa banyak perlengkapan camping, kemungkinan kamu akan perlu backpack ukuran 70L atau lebih. Kalau kamu suka travel light dan tidak suka check-in bagasi, maka kamu akan perlu backpack dengan ukuran sekitar 40L.

Merk Backpack yang Bagus

Merk yang kamu pilih adalah hal yang sangat personal. Kami pernah pakai 3 merk backpack: Kathmandu, Deuter dan sebuah tiruan Jack Wolfskin (Susan terpaksa mendadak beli backpack di Chiang Rai karena daypack pinjamannya jebol). Kalau kamu tidak mau membuang-buang uang, jangan beli backpack tiruan karena biasanya cepat rusak dan kualitasnya tidak bagus. Ya, memang beberapa ada yang lebih bagus kualitasnya, tapi kamu tidak bisa percaya dan mengandalkan kualitas backpack tiruan.

Deuter adalah merk backpack internasional yang sangat populer. Kualitasnya bagus dan tersedia di Indonesia. Oleh karena itu kami merekomendasikan merk tersebut.Deuter 28LKathmandu adalah sebuah perusahaan Australia/New Zealand yang juga memiliki outlet di United Kingdom. Backpack-backpacknya sangat bagus dan backpack Adam masih sangat kuat setelah digunakan selama 8 tahun dengan frekuensi yang sangat tinggi dan heavy-duty. Beberapa klip-nya ada yang rusak karena terinjak orang. Selain itu tidak ada kerusakan berarti lainnya.

Kami pernah punya backpack merk Eiger, lumayan bagus tapi frame-nya sangat berat. Kalau bisa memilih kemungkinan kami akan pilih merk internasional.

Fitur Penting dalam Memilih Backpack

Fitur utama yang penting dalam memilih backpack adalah ukuran. Setelah ukuran, berikutnya adalah masalah berat. Sangat tidak nyaman punya backpack yang berat meskipun saat backpack-nya belum diisi apa-apa alias kosong. Backpack yang berat akan membuat biaya bagasi lebih mahal dan selain itu juga akan susah bawa backpack yang berat. Jadi penting banget untuk beli backpack yang seringan mungkin. Sebisa mungkin kami mencoba untuk tidak memilih backpack yang beratnya lebih dari 2kg saat kosong.

Durable material alias bahan yang kuat. Bahan untuk membuat backpack sangatlah penting untuk dipertimbangkan. Bahannya harus kuat dan tidak cepat rusak/sobek. Risleting-nya harus kuat. Klip-nya harus besar/tebal supaya tidak cepat pecah/rusak.

Fitur lain yang kami suka dari backpack Kathmandu kami adalah cover untuk menutup shoulder strap sehingga rapih dan tidak ada tali yang melambai, tidak perlu khawatir klip terinjak atau nyangkut di belt. Memang bukan fitur yang penting banget sih, tapi keren aja! 😉Backpack 38LBeberapa backpack punya fitur untuk menyimpan laptop dengan aman (ada bantalan) dan buat kami yang suka bawa laptop itu sangat membantu.

Kalau kamu akan sering menggunakan backpack tersebut untuk trekking, kamu harus mempertimbangkan apakah kamu perlu beli water bladder untuk ditaruh di dalam backpack. Kalau demikian, kamu perlu backpack yang punya slot untuk meletakkan water bladder tersebut.

Harga Backpack yang Bagus

Harga minimal yang sebaiknya kamu habiskan untuk membeli sebuah backpack yang bagus adalah Rp1.000.000. Tapi jangan kaget kalau akhirnya kamu menghabiskan Rp3.000.000. Menurut kami memang untuk mendapatkan kualitas yang bagus kamu harus membayar cukup mahal. Kalau kamu mencoba menghemat beberapa ratus ribu kamu akan mendapatkan backpack yang bukan terbaik dan akan cepat rusak. Siapkan ekstra budget, anggap saja investasi jangka panjang. Karena backpack yang bagus pasti akan awet selama bertahun-tahun.Backpack Adam Kathmandu 60L

Recommended Brand

Seperti yang kami sebutkan sebelumnya, kami suka Kathmandu dan Deuter. Kami merekomendasikan merk tersebut kalau memang bisa dapat (biasanya merk Kathmandu cuma ada di Aus/NZ/UK).

Kami juga tahu banyak orang yang suka pakai merk Osprey. Itu adalah merk yang sangat bagus.

Satu masalah yang harus dihadapi adalah menemukan produk-produk merk tersebut di Indonesia. Kami sangat menyarankan untuk mencoba dulu backpacknya sebelum membeli. Backpack adalah barang yang sangat personal dan dengan mencoba sendiri terlebih dahulu maka kamu akan yakin apakah kamu akan suka menggunakan backpack tersebut.

Coba cek ke toko Eiger setempat. Di Bandung ada beberapa Eiger store yang lumayan lengkap. Mereka menjual produk lokal buatan mereka sendiri dan juga ada beberapa produk impor termasuk Deuter. Kalau mau lebih banyak produk impornya, bisa coba ke Outlive di Jalan Setiabudhi Bandung yang sebenarnya masih satu perusahaan dengan Eiger.

Kalau kamu punya saran di mana membeli backpack merk internasional di Indonesia, please let us know and we’ll add it to the list!Kesimpulannya, apapun backpack yang kamu pilih, pastikan kualitasnya bagus. Karena backpack itulah yang akan menemani perjalanan kamu selama beberapa tahun ke depan 😉

(Note: tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman kami pribadi menggunakan backpack untuk trip kami selama bertahun-tahun, tidak ada unsur brand endorsement sama sekali).

The post Cara Memilih Backpack untuk Traveling appeared first on Pergi Dulu.

Terbang ke Vietnam pakai Vietnam Airlines

$
0
0

Vietnam merupakan salah satu destinasi favorit di Asia Tenggara buat para turis Indonesia karena biaya di sana murah, baik dari segi makanan, akomodasi dan transportasi. Rute penerbangan direct dari Jakarta ke Vietnam dilayani oleh Vietnam Airlines, cuma ada 1 flight per hari dan terbangnya ke Ho Chi Minh City (Saigon). Jadi kalau mau ke Hanoi harus transit dulu di Saigon, tapi ga usah khawatir karena ada banyak banget koneksi antara Saigon & Hanoi, hampir tiap 30 menit ada flight.

Kemarin ini kami terbang ke Hanoi dan pulang kembali ke Jakarta menggunakan Vietnam Airlines dalam rangka media trip yang diadakan oleh VNAT (Vietnam National Administration of Tourism) bekerja sama dengan Vietravel dan Vietnam Airlines, untuk mengunjungi beberapa lokasi syuting film Kong: Skull Island di Vietnam. Simak review kami berdasarkan pengalaman terbang 4 kali pakai Vietnam Airlines.

Rute penerbangan, tipe pesawat & lama penerbangan

Jakarta – Saigon (VN 630) — Airbus 321 — 3 jam 20 menit

Saigon – Hanoi (VN 276) — Airbus 330 — 2 jam 10 menit

Hanoi – Saigon (VN 209) — Airbus 332 — 2 jam 10 menit

Saigon – Jakarta (VN 631) — Airbus 321 — 3 jam 10 menitKonfigurasi 3 3 Di Vietnam Airlines

Konfigurasi Tempat Duduk

Untuk Airbus 321 dan Airbus 332 tempat duduknya memiliki konfigurasi 3-3 dan tidak terlalu sempit jarak antar barisan kursinya. Sedangkan untuk Airbus 330 konfigurasinya 2-4-2 dan di bagian belakang pesawat ada yang 2-3-2. Untuk rute Saigon-Hanoi sebetulnya pesawatnya tidak selalu A330, bahkan lebih banyak yang menggunakan pesawat dengan konfigurasi tempat duduk 3-3. Namun katanya di jam-jam sibuk di mana penumpangnya banyak, kadang mereka menggunakan pesawat yang lebih besar agar bisa terangkut semua.Dalam pesawat A321/A332 tidak ada layar monitor di masing-masing kursi sehingga entertainment hanya bisa dinikmati melalui beberapa layar monitor yang terbuka turun dari atap di beberapa titik. Earphone disediakan di masing-masing kursi. Sedangkan untuk A330 masing-masing kursi ada layar monitor di depannya, namun untuk acara hiburan yang ditayangkan tidak bisa dipilih sendiri melainkan sudah diatur dari pusat.

Boarding & Landing

Waktu berangkat dari Jakarta ke Saigon kemarin itu kami mengalami delay yang awalnya 45 menit menjadi lebih dari 1 jam. Hal tersebut membuat kami deg-degan karena kami cuma waktu 2 jam untuk menyambung flight kami ke Hanoi dan saat di bandara Saigon nanti kami harus clear custom, ambil bagasi, pindah terminal ke domestik dan check-in ulang.

Namun rupanya begitu tiba di bandara Saigon, staff dari Vietnam Airlines sudah sigap menunggu para penumpang yang baru tiba dari Jakarta dan punya connecting flight ke Hanoi. Mereka memberikan stiker bertuliskan ‘transfer’ untuk ditempelkan di baju para penumpang. Setelah clear custom dan ambil bagasi, di pintu depan terminal kedatangan internasional sudah menunggu pula para staff Vietnam Airlines untuk memberitahukan kepada para calon penumpang bahwa flight kami diganti ke penerbangan berikutnya.

Wajar sih, karena waktu itu kami pikir tidak mungkin bisa mengejar flight jam 19.30. Untungnya flight Saigon-Hanoi lumayan banyak frekuensinya sehingga kami cuma harus menunggu 30 menit lebih lama untuk bisa terbang ke Hanoi. Proses check-in ke flight berikutnya pun sangat lancar karena para staff di check-in counter sudah tahu situasi yang kami alami — flight sebelumnya delayed sehingga flight harus digeser.Saat kembali dari Hanoi ke Saigon pun lagi-lagi connecting time sangat mepet yakni cuma sekitar 1 jam 45 menit. Untungnya lagi, begitu tiba di bandara Saigon, sudah ada staff dari Vietnam Airlines yang menunggu dan mengumpulkan para penumpang yang akan terbang ke Jakarta. Setelah semua terkumpul, seorang staff mengantar kami pindah dari terminal domestik ke terminal internasional sampai ke depan gerbang keberangkatan.

Meskipun masih deg-degan karena antrian pemeriksaan paspor dan screening barang bawaan sangat panjang, setidaknya bagasi kami sudah ditransfer secara otomatis oleh pihak Vietnam Airlines sehingga tidak usah ambil bagasi sendiri dan check-in lagi. Akhirnya kami semua bisa boarding tepat waktu dan bagasi kami pun tiba dengan selamat (tanpa pake nyasar) di Jakarta.

So far dari pengalaman tersebut menurut kami proses boarding dan landing serta transfer dari Vietnam Airlines sangat baik. At least tidak ada peristiwa penumpang terlantar gara-gara pesawatnya delay atau tidak cukup waktu saat transit karena antrian yang panjang.Landing Vietnam Airlines

Makanan

Dari pengalaman terbang 4 kali menggunakan Vietnam Airlines kemarin, bisa dipastikan penumpang tidk akan kelaparan karena selalu disediakan refreshment dan meal. Makanan untuk lunch dan dinner disajikan dalam bentuk full meal, yakni ada makanan pembuka, main dish, dessert, roti, butter dan masih ditambah lagi free flow minuman mulai dari teh, kopi, jus, air putih sampai bir dan wine.

Rasanya tasty dan kualitas daging yang disajikan juga tidak mengecewakan. We enjoyed the food!Makanan Di Vietnam Airlines

Bagasi

Setiap penerbangan menggunakan Vietnam Airlines sudah termasuk free baggage allowance sebanyak 30 kg. Lumayan banget kan! Selain itu kami sempat melihat cara mereka handling bagasi untuk penyimpanan di dalam pesawat dengan menggunakan container tertutup. Jadi tidak perlu khawatir kehujanan, tercecer ataupun terbanting berkali-kali saat loading/unloading.

Lain-lain

Hal lain yang sempat kami perhatikan dalam penerbangan Vietnam Airlines adalah tersedianya selimut untuk digunakan oleh para penumpang. Jadi kalau misalnya siap tidur atau tidak tahan dinginnya AC, tinggal minta saja ke flight attendant.

Satu hal lagi yang kami suka, seragam flight attendant-nya keceh! Untuk flight attendant cewek mereka menggunakan baju tradisional Vietnam berupa semacam dress panjang sampai menutupi kaki, dan di dalamnya pakai celana panjang lagi. Dari pinggang ada belahan di dressnya hingga ke bawah, jadi saat jalan terlihat celana panjangnya. Suka karena khas banget dengan image Vietnam 🙂

Jadi, untuk liburan berikutnya sudah siap terbang pake Vietnam Airlines dong? 😉

The post Terbang ke Vietnam pakai Vietnam Airlines appeared first on Pergi Dulu.

Viewing all 891 articles
Browse latest View live